Perbedaan dan Persamaan Pantun, Puisi, Syair, dan Gurindam
Karya sastra Indonesia sangatlah beragam dan menarik untuk dipelajari. Berbagai seni dalam mengolah kata-kata untuk membentuk sebuah karya sastra adalah hal yang patut kita kembangkan agar karya sastra Indonesia tidak punah begitu saja. Banyak dari orang asing yang datang ke Indonesia guna mempelajari karya sastra Indonesia yang syarat akan keunikan serta kelebihan tersendiri.
Kata-kata yang bermakna indah, sastra Indonesia memiliki hal yang sangat berbeda dari bahasa syair manapun. Bahkan dalam menulis sebuah cerita, terdapat beberapa aturan penulisan kata yang di atur oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan itu selalu mengalami perubahan tiap tahunnya.
Karya sasta Indonesia yang mungkin sering dipelajari di sekolah-sekolah adalah pantun, puisi, syair, dan gurindam. Pengertian, perbedaan dan persamaan pantun, puisi, syair, dan gurindam masing-masing memiliki karakteristik tersendiri.
Perbedaan dan persamaan pantun, puisi, syair, dan gurindam mungkin sudah dipelajari saat kita masih duduk di bangku sekolah. Gugru-guru sudah menjelaskan dengan detail, bagaimana Perbedaan dan persamaan pantun, puisi, syair, dan gurindam tersebut. Untuk mengingatnya, mari kita balik ke belakang dan mengingat karakteristik-karakteristik dari pantun, puisi, syair dan gurindam.
1. Pantun
Pantun adalah bentuk puisi lama yang terikat dengan aturan dan terdiri atas sampiran dan juga isi. Untuk mengetahui lebih jelasnya, berikut adalah ciri-ciri dari pantun :
- Biasanya pantun satu baitnya terdiri dari 4 baris
- Ada sampiran dan juga isinya. Untuk bait satu dan dua adalah sampiran, sedangkan tiga dan empat adalah isi.
- Dalam satu baris tersebut, umumnya terdiri dari 4 kata.
- Bersajak a-b-a-b
- Dan semua itu harus terikat dengan aturan.
- Biasanya pantun sering digunakan dalam pentas komedi yang sering di tayangkan di TV sekarang ini. Tapi biasanya kalau acara komedi di TV hanya terdiri 2 bait saja dan hal itu tidak dalam aturan. Dalam hal tersebut, pantun itu disebut pantun bebas yang tidak terikat dengan aturan yang lama.
2. Puisi
Puisi atau bisa disebut puisi baru adalah puisi yang sudah tidak terikat dengan aturan-aturan seperti pantun, bentuknya bebas, sehingga jumlah baris, kata dan juga rima tidak diatur seperti puisi lama atau pantun. Berikut ciri-cirinya :
- Diksi dan ritmenya ditonjolkan sehingga membentuk kata-kata yang mengandung keindahan atau nilai estetika.
- Tidak terlalu terikat aturan
- Isinya berupa pengindraan yang penuh dengan gaya bahasa dalam mengekspresikan karya sastra ini. Kita mengenalnya dengan majas, contohnya majas personifikasi, majas paradoks, dan majas hiperbola.
3. Syair
Syair mungkin sedikit mirip dengan pantun karena baik syair maupun pantun adalah bentuk puisi lama. Tapi tentu saja ada karakteristik yang membedakannya, berikut adalah karakteristik syair :
- Terdiri dari empat baris dan dalam 4 baris tersebut hanyalah mengandung isi. Jadi semua barisnya merupakan isi.
- Bersajak a-a-a-a
- Baitnya bisa lebih dari satu
- Satu baris terdiri dari 4 kata.
- Tidak terikat dengan aturan yang ada.
4. Gurindam
Gurindam adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari 2 baris kalimat dengan rima yang sama dan menjadi kesatuan yang utuh. Ada beberapa pendapat mengenai asal mula puisi lama ini. Ada yang mengatakan dari melayu, ada juga yang berasal dari bahasa Tamil (India) yaitu kirindam. Kirindam diartikan mula-mula amsal, perumpamaan. Adapun ciri-ciri dari gurindam yaitu :
- Terdiri atas 2 baris kalimat
- Sajaknya hanya memiliki rima a-a
- Baris pertama isinya mengenai perjanjian, masalah atau soal
- Dan untuk baris kedua isinya tentang jawaban atau akibat dari isi baris pertama
Contohnya (dikutip dari wikipedia) :
Barang siapa tiada memegang agama,
Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.
Barang siapa mengenal yang empat,
Maka ia itulah orang yang ma�rifat.
Gendang gendut tali kecapi
Kenyang perut senang hati
Dengan ini, kita sudah tahu bahwa Perbedaan dan persamaan pantun, puisi, syair, dan gurindam hampir berdekatan, tetapi ada ciri khas tersendiri dari masing-masing karya sastra tersebut.
Sobat pasti sudah bisa membedakan pantun, puisi, syair dan gurindam itu sendiri. Untuk persamaannya bagaimana ? Ya persamaan dari masing-masing karya sastra tersebut bisa kita lihat dari karakteristiknya, seperti menggunakan aturan-aturan tertentu, merupakan puisi lama, memiliki maksud/amanat secara tersurat maupun tersirat, adanya baris/bait dan lain sebagainya.
Pantun, syair, puisi maupun gurindam sejatinya merupakan salah satu karya sastra Indonesia yang melegenda, semoga kita bisa terus mengembangkan karya sastra Indonesia ini secara turun temurun ke anak cucu kita.
Jangan sampai karya sastra kita diakui oleh bangsa lain karena kesalahan kita, yang rela mengacuhkannya begitu saja.
Jika diri ini pun buta akan gemerlap dunia barat, bagaimana bisa kita menjadi penerus tokoh bangsa yang telah rela mempertaruhkan nyawa demi kemerdekaan ? Bukankah ini kesalahan terbesar kita ?
Ayo, semangat bung !
Semangat berkarya, menjadi pemuda penuh makna, untuk bumi pertiwi tercinta !
0 Response to "Perbedaan dan Persamaan Pantun, Puisi, Syair, dan Gurindam"
Post a Comment