Pidato Tentang Kedisiplinan dalam Bahasa Indonesia (Terbaru)

Pidato Tentang Kedisiplinan dalam Bahasa Indonesia (Terbaru)

Pidato Tentang Kedisiplinan dalam Bahasa Indonesia (Terbaru) - Disiplin adalah perilaku yang sangat-sangat penting dan harus secara konsisten ditegakkan. Berikut ini terdapat sebuah pidato yang menghimbau siswa untuk lebih berdisiplin dan berkomitmen untuk mentaati peraturan. 

Assalamualaikum wr wb.

Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT, karena atas segala karunianya, kita dapat berkumpul di pagi yang cerah ini. 

Yang terhormat kepada Bapak Kepala Sekolah SMAN 1 ...
Yang terhormat kepada dewan guru SMA N 1 ...
Yang terhormat kepada orang tua siswa
dan siswa-siswi SMAN 1 ... yang saya cintai

Pada hari ini, saya ingin menyampaikan sebuah pesan mengenai kedisiplinan. Mungkin apa yang akan saya sampaikan tersebut, merupakan sebuah hal yang konvensional. Bapak dan ibu mungkin sudah bosan membicarakan kedisiplinan, namun saya pikir, tema kedisiplinan harus kembali kita bangkitkan. 

Hadirin sekalian...

Saya melihat, ada yang salah dengan siswa dan siswi di sekolah kita. Hal-hal buruk sering saya lihat dan selalu saya peringatkan kepada mereka, namun kejadian tersebut terus berulang. Kemarin, ketika upacara di hari senin, saya melihat begitu banyak siswa yang tidak mengenakan atribut sekolah. 

Kemudian, di hari-hari biasa, banyak siswa kita yang tidak mengenakan baju seragam dengan baik. Ada siswa yang bajunya terlalu ketat, tidak memakai dasi, bajunya dikeluarkan. Imbauan dari guru piket dan peringatan keras pun tidak mereka hiraukan. Itu baru kesalahan-kesalahan yang sering kita lihat.

Hadirin sekalian...

Tahukah Anda bahwa banyak dari siswa kita yang merokok? Saya beberapa kali menjumpai mereka berkumpul di halaman belakang sekolah atau di belakang kelas-kelas, kemudian ketika saya berbicara dengan mereka, seperti ada bau rokok tercium. Setelah saya interogasi, akhirnya mereka mengakui bahwa mereka baru saja merokok. 

Bapak ibu sekalian, kesalahan-kesalahan seperti ini, janganlah dianggap sebagai kesalahan sepele. Ini adalah kesalahan yang hanya tampak kasat mata sepele, namun jika terjadi secara berlarut-larut, maka akan menghasilkan generasi yang hancur. Anak-anak yang terbiasa melakukan pelanggaran, akan terus melanggar dan melanggar. Pada akhirnya, mereka akan melakukan pelanggaran tersebut secara luas, hingga ke masyarakat.

Advertisement
Hadirin sekalian...

Para anggota geng motor yang merusak fasilitas umum, balapan liar, bahkan melakukan kejahatan seperti pembunuhan, adalah kumpulan anak yang tidak terkontrol secara emosi dan terbiasa melanggar peraturan. Bahkan, para koruptor yang menghabiskan sumber daya negeri ini, bisa jadi awalnya adalah siswa-siswa yang terbiasa melanggar peraturan dengan mencontek pada saat ujian. Mereka terbiasa mendapatkan pengakuan dari orang lain, namun pengakuan tersebut bukan berasal dari kemampuan mereka. Semakin lama, mereka semakin terbiasa, dan pada akhirnya, mereka anggap mencontek adalah pekerjaan halal, padahal aktivitas tersebut merupakan kegiatan mengambil hak orang lain. Ketika dewasa, berubahlah mereka menjadi pengambil uang rakyat. Menganggap yang haram menjadi halal, semuanya dimakan demi megahnya rumah, mewahnya mobil, serta glamornya hidup.

Hadirin sekalian...

Tidak perlu lagi menunggu. Ayo kita bergerak sekarang, sebelum luka yang tadinya kecil semakin melebar, sebelum kesalahan sepele menjadi menggurita. Baik peraturan maupun guru di sekolah, marilah kita lebih tegas memberantas perilaku-perilaku indisipliner. Jangan segan-segan untuk memberikan peringatan keras atau bahkan mengeluarkan siswa dari sekolah ini. Adalah lebih baik kita mempunyai sedikit siswa namun berkualitas ketimbang siswa yang begitu banyak, namun semuanya hanya sampah.

Peraturan yang terus ditegakkan dengan tegas akan membantu siswa menjadi pribadi-pribadi yang tertib, teratur, dan tumbuh sesuai dengan umurnya. Saya tidak bisa membayangkan apabila kita terus menganggap perilaku indisipliner siswa sebagai perilaku sepele, maka kita, akan mendengar nama-nama siswa kita ditangkap polisi karena mereka membolos sekolah, masuk sebagai anggota geng motor, atau terlibat perkelahian antar sekolah. Anda tidak mau semua itu terjadi bukan?! Maka sederhana caranya, tegakkan peraturan yang sudah kita rancang bersama-sama!

Hadirin sekalian...

Para orang tua tentu juga aktif mendidik para siswa penerus bangsa ini. Keluarga adalah pijakan utama, sebuah fondasi pergaulan. Ketika seorang anak terbiasa menjalankan norma-norma yang baik di dalam lingkungan keluarga, maka akan mudah bagi mereka untuk berperilaku santun serta melaksanakan aturan-aturan di sekolah dan di lingkungan masyarakat. Disiplin keluarga, bisa kita bangun dengan cara-cara yang sederhana. Bangun pagi setiap hari, membereskan tempat tidur sendiri, membantu orang tua, dan tidak melawan perintah-perintah orang tua selama itu baik. Semua cara tersebut memang tampak biasa saja, tetapi percayalah, pada dasarnya semua cara tersebut yang menghasilkan anak-anak bermoral dan menjadi pribadi-pribadi penerus bangsa yang terbaik. 

Hadirin sekalian..

Sekali lagi saya mengajak Anda semua, mari kita lakukan penegakan aturan dan pendidikan etika serta moral secara konsisten. Mudah-mudahan, dengan konsistensi yang kita lakukan, kita bisa berhasil membentuk anak-anak yang cerdas pemikirannya juga baik akhlaknya. 

Saya kira, itulah pesan yang bisa saya sampaikan. Jika ada kata-kata saya yang menyinggung, saya mohon maaf dan kepada Allah saya mohon ampun.

Saya akhiri wabilahitafik wal hidayah. Wassalamualaikum wr wb.
Read More
Penjelasan Partikel -Kah, -Lah, -Tah, -Pun di Bahasa Indonesia

Penjelasan Partikel -Kah, -Lah, -Tah, -Pun di Bahasa Indonesia

Penjelasan Partikel -Kah, -Lah, -Tah, -Pun di Bahasa Indonesia - Apa itu partikel? Partikel adalah kelas kata yang terkait dengan kata lain. Partikel tidak mampu berdiri sendiri dan ketika diucapkan serta ditulis, haruslah bersatu dengan kata yang lain sehingga bisa memberikan makna yang utuh. Partikel -Kah, -Lah, -Tah, -Pun merupakan partikel penegas dan akan saya jelaskan lebih lanjut melalui kalimat-kalimat di bawah ini.

-Kah


Partikel ini digunakan untuk menegaskan dalam kalimat 

interogatif atau kalimat pertanyaan.

1. Apakah kamu sudah makan?
2. Diakah orang yang kamu sukai?
3. Bagaimanakah cara mencuci baju yang benar?
4. Siapakah yang mencuri mobilmu?
5. Dimanakah letak topi Anda?
6. Bekerjakah dia sekarang?
7. Akankah dia tiba hari ini?
8. Dia tiba di siang atau malamkah?
9. Tidakkah dia tahu bahwa saya sedang menunggunya?
10. Siapakah yang bertanggung jawab atas kejadian ini?

-Lah


Partikel ini digunakan di dalam kalimat imperatif (perintah), serta kalimat deklaratif. Untuk kalimat imperatif, partikel tersebut dipakai dalam rangka menghaluskan kalimat. Misalnya, kalimat "pergi sekarang..", tentu akan begitu kasar. Oleh karena itu, bisa ditambahkan partikel -lah menjadi "pergilah sekarang...", untuk menjadikannya lebih halus. 

Contoh dalam kalimat imperatif atau kalimat perintah:

1. Menjauhlah dariku, nanti kau bisa terkena cipratan cat.
2. Sebelum hujan, maka pergilah sekarang.
3. Janganlah kau mencuri, karena itu perbuatan haram.
4. Terbanglah wahai burung, kau pantas mendapatkan kebebasan.
5. Kenakanlah baju dengan rapi, karena sebentar lagi calon istrimu akan datang.
6. Tenanglah wahai kawan, semua masalah pasti bisa kita selesaikan.
7. Diamlah, aku sedang berpikir.
8. Keraslah dalam berbicara, agar orang-orang yang ada di belakang mendengar suaramu.
9. Belajarlah dengan rajin atau kau akan menyesal di masa depan nanti.
10. Turunlah ke bawah dan lihatlah apa yang terjadi.

Selain dipakai dalam kalimat imperatif. Partikel ini juga digunakan dalam kalimat deklaratif. Fungsinya juga memberikan ketegasan agar kalimat menjadi lebih keras.

Contoh dalam kalimat deklaratif:

1. Sebelum mendengar penjelasanmu, jelaslah kami bingung bagaimana memecahkan masalah ini.
2. Ketika kamu tidak belajar dengan rajin maka tidaklah kamu bisa menjadi juara kelas.
3. Hanya yang terbaiklah yang bisa memenangkan pertandingan ini.
4. Kerja keraslah yang membuat dia bisa mempunyai mobil dan rumah di umur 20 tahun.
5. Meskipun hujan begitu deras, pastilah aku bisa datang ke rumahnya.
Advertisement

-Tah


Partikel ini merupakan partikel yang jarang sekali dipakai. Dahulu memang dipakai pada karya sastra lama, dan bersifat retoris dimana penanya tidak mengharapkan jawaban dan seolah hanya bertanya pada diri mereka sendiri. Tiga contoh partikel -tah yang sering digunakan antara lain: apatah, manatah, dan siapatah.

Contoh kalimat:

1. Apatah yang harus kulakukan jika dia tidak disampingku?
2. Manatah bisa kutahan rasa sakit ini?

-Pun


Seperti partikel lainnya, partikel yang terakhir ini juga dipakai untuk menegaskan suatu hal. 

Contoh dalam kalimat:

1. Mereka pun akhirnya mengerti bagaimana cara mengoperasikan komputer dengan baik. 
2. Dia pun setuju atas keputusanmu.
3. Sekali pun sulit, aku tidak akan pernah menyerah.
4. Orang-orang terbaik pun tidak berhasil melakukannya, apalagi Anda.
5. Mengorbankan nyawa sekali pun, saya tidak akan mundur.
6. Walaupun tidak ada yang menyuruh saya pergi, saya tetap ingin merantau.
7. Saya tidak pernah menyukainya meskipun ia adalah perempuan yang cantik.
8. Berapapun harga yang harus saya bayar, saya siap.
9. Jika pekerjaan kita buruk, penghasilan pun akan menurun.
10. Saya pun tidak hadir ke pesta itu jika Anda memilih untuk tidak pergi.
Read More
2 Contoh Teks Deskripsi Tentang Keluarga dalam Bahasa Indonesia

2 Contoh Teks Deskripsi Tentang Keluarga dalam Bahasa Indonesia

2 Contoh Teks Deskripsi Tentang Keluarga dalam Bahasa Indonesia - Keluarga berisi orang-orang yang begitu kita cintai. Yuk simak dua contoh deskripsi mengenai keluarga di dalam artikel berikut. :)

Teks Deskripsi 1


Aku, Diana Subagja adalah anak sulung dari tiga bersaudara. Aku adalah mahasiswa yang kuliah di Jurusan Ilmu Pendidikan. Ya, aku ingin menjadi seorang guru. aku berpikir bahwa guru adalah profesi yang begitu mulia, dan aku juga begitu senang mengajarkan sesuatu kepada orang lain. Guru adalah cita-cita ku selama ini. 

Ayah ku, Diki Subagja adalah pengusaha yang mempunyai dua restoran dengan Bebek sebagai menu spesialnya. Meskipun ayah adalah pengusaha yang begitu mencintai akan pekerjaannya, ia selalu meluangkan waktu untuk keluarga. Sebisa mungkin, ia pulang di awal petang agar bisa berjumpa dengan anak-anaknya sebelum mereka semua tidur. Seorang yang demokratis, ya itulah ayah. Ia membebaskan anak-anaknya untuk menjadi apapun yang mereka sukai. Ia belum pernah sekalipun memaksa atau membujukku untuk meneruskan usaha restoran yang telah dibangunnya sejak 10 tahun lalu. Begitu ayah tahu aku ingin menjadi seorang guru, sama sekali ia tidak membantahnya, ia malah mendukung dan mengirimku untuk kursus mengajar selama 6 bulan di Amerika. Ia ingin, apapun profesi yang digeluti oleh anak-anaknya kelak, itu adalah pilihan mereka sendiri dan mereka begitu berdedikasi atas profesi tersebut. 

Ibu, Andika Sukmayanti, adalah wanita yang cantik. Tetapi aku begitu sedih, karena aku telah kehilangan beliau. Ibu meninggal sewaktu si kembar Dwiki dan Andra, 15 tahun yang lalu. Ibu adalah seorang guru di sekolah dasar. Ia adalah guru yang baik, bahkan sampai sekarang, setiap tahunnya beberapa siswa yang pernah ibu ajar, selalu berziarah ke makam ibu. Ibu juga merupakan alasanku menjadi guru, aku begitu berambisi untuk meneruskan perjuangan ibu semenjak ia meninggal. Ibu juga selalu berpesan kepadaku, untuk menjaga adik kembarku setiap saat dan mengajarkan mereka hal-hal baik dalam kehidupan. 

Sekarang, kedua adikku telah duduk di kelas 1 SMA. Mereka tumbuh sebagai anak-anak yang pintar dan baik. Sepertinya, mereka lebih berpeluang untuk menjadi seorang pengusaha, meneruskan bisnis ayah. Mereka selalu suka apabila diajak ayah untuk melihat pemotongan bebek, proses memasaknya, dan bahkan mereka sering praktik menjadi pelayan untuk menawarkan menu ke pelanggan. Lagi-lagi, ayah tidak pernah memaksa mereka, semua itu pilihan adik-adikku. 

Aku bersyukur, bisa menjaga keluargaku dengan baik. Sesuai pesan ibu. :)
Advertisement

Teks Deskripsi 2


Aku adalah anak ke-2 dari lima bersaudara yang terdiri dari dua anak laki-laki dan tiga anak perempuan. Aku mempunyai seorang kakak perempuan, namanya Tania, aku biasa memanggilnya mbak Tan. Mbak Tan adalah seorang mahasiswa di jurusan Ekonomi, Universitas Lampung. Ia sudah menginjak ke semester 6, dan berjanji kepada ayahku, bahwa satu tahun lagi ia akan lulus. Sementara aku sendiri, Aldo Ariando adalah siswa SMA kelas 3 di sebuah sekolah swasta di Lampung. Tahun ini aku harus belajar giat untuk mendapatkan nilai yang baik di ujian nasional, dan kembali berusaha agar diterima di Universitas negeri. 

Tiga adikku, Panji, Dewi, dan Nadia adalah siswa SMP dan SD. Panji sebentar lagi naik ke kelas 2 SMP sementara Dewi dan Nadia ada di kelas yang sama. Ya, keduanya adalah anak kembar dan sekarang sedang duduk di kelas 3 SD. Hal yang aku banggakan dari adik-adikku dan kakak perempuanku, Mbak Tan, adalah mereka semua cerdas dan siswa yang pintar. Bahkan, Mbak Tan pernah mendapatkan beberapa kali kursus singkat di Amerika dan Australia. Aku percaya, Mbak Tan akan menjadi salah satu ekonom hebat di Indonesia. 

Ayah, dia adalah tulang punggung keluarga kami. Sehari-hari Ayah bekerja sebagai guru di SMA, ia adalah Pegawai Negeri Sipil yang begitu sederhana. Ayah selalu memprioritaskan kebutuhan kami, dibandingkan berinisiatif menabung untuk membeli mobil. Ayah berpikir, bahwa ia sangat bahagia apabila semua anaknya bisa memperoleh pendidikan yang baik dan dapat bersekolah setinggi mungkin. Teman-teman seangkatan ayah di sekolah tempatnya mengajar, sudah mempunyai mobil mewah dan rumah yang besar. Sementara ayah, tetap membawa motor Honda tahun 2001 nya. Ia amat setia dengan motor tersebut, meski aku tahu, ia bisa saja membeli motor baru. Begitulah ayah, ia lebih baik menyimpan uangnya untuk biaya sekolah kami. Ia takut jika nanti aku dan adik-adikku membutuhkan biaya besar untuk melanjutkan sekolah, ia tidak mampu membayarnya.

Senada dengan ayah, ibu juga tidak masalah apabila tidak dibelikan perhiasan atau baju baru setiap tahunnya. Ibu selalu gembira berada di rumah kami yang sempit untuk mengurus anak daripada pergi ke mall untuk sekedar berkeliling. Ia adalah wanita cerdas yang bersahaja. Didikannya telah membuat kami, selain berhasil di bidang pendidikan, juga baik dalam moral. Ibulah yang mengajarkan kami untuk berdisiplin, tidak pelit berbagi makanan kepada teman, dan menghormati orang tua. Bagi ibu, ia merasa jauh lebih bahagia mendapati anak-anaknya berprestasi di bidang akademik dan mempunyai etika bergaul yang baik, ketimbang ia mempunyai harta berlimpah serta setiap hari bisa menggunakan mobil mewah. 

Ayah, Ibu, Mbak Tan, Panji, Dewi, Nadia, aku mencintai kalian semua. :) 
Read More
Penjelasan Kata Ganti dalam Bahasa Indonesia (Lengkap)

Penjelasan Kata Ganti dalam Bahasa Indonesia (Lengkap)

Penjelasan Kata Ganti dalam Bahasa Indonesia (Lengkap) - Kata ganti adalah bagian yang penting dan mestinya kita pahami dengan baik. Kata ganti atau disebut dengan pronominal merupakan kata yang digunakan untuk menggantikan orang atau benda. Salah satu contoh kata ganti ada di kalimat berikut ini.

Tania adalah seorang anak yang baik. Ia selalu menolong tetangga yang kesusahan.

Kata �Ia� merupakan pronomina atau kata ganti yang menggantikan posisi �Tania�. Mengapa kita harus menggunakan kata ganti? 

Tujuannya agar bahasa kita lebih halus dan baik secara struktur maupun ketika didengar. Kalimat-kalimat yang menggunakan kata ganti tentunya lebih efisien dibandingkan kita harus terus mengucapkan atau menulis nama seseorang atau benda secara terus-menerus. 

Anda pasti tahu Tarzan bukan? Nah, ketika terus-menerus Anda mengulang nama subjek tanpa menggunakan kata ganti, maka bahasa Anda akan mirip tarzan. :D

Secara umum, kata ganti biasa dibedakan menjadi tiga, yaitu kata ganti orang, kata ganti penunjuk, dan kata ganti penanya.

A. Kata Ganti Orang


Kata ganti jenis ini terbagi kembali ke dalam tiga sub bagian yaitu kata ganti orang pertama, orang kedua, dan orang ketiga.

1. Kata Ganti Orang Pertama

- Kata ganti orang pertama tunggal: aku, saya, daku, ku

Contoh:

Aku tidak bisa meminjamkanmu uang. 
Saya tidak pernah memintamu untuk kembali.
Daku hanya seorang pegawai biasa.

- Kata ganti orang pertama jamak: kami, kita

Contoh:

Kami selalu datang ke rumahmu setiap tahun.
Kita sering berkunjung ke rumah nenek. Apakah kamu tidak tahu?

2. Kata Ganti Orang Kedua

- Kata ganti orang kedua tunggal: kamu, anda, engkau, kau, dikau, mu

Contoh:

Kamu harus meningkatkan prestasi supaya tidak kalah dengan anak tetangga sebelah.
Bagaimana Anda bisa sukses seperti sekarang?
Engkau tahu berapa banyak uang yang sudah saya keluarkan?

- Kata ganti orang kedua jamak: kalian, kamu sekalian

Contoh: 

Kalian adalah anak-anak pandai.
Apakah kamu sekalian sudah mengenal siapa dia?

3. Kata Ganti Orang Ketiga

- Kata ganti orang ketiga tunggal: dia, beliau, ia, -nya

Contoh:

Apakah kamu tahu dimana dia berada?
Beliau adalah kakek saya.
Ia tidak pernah meminta yang macam-macam.

- Kata ganti orang ketiga jamak: mereka

Saya mengenal Rita, Diana, Sherly, dan Dina. Mereka adalah teman satu kelas di SMA.

Advertisement

B. Kata Ganti Penunjuk


1. Kata Ganti Penunjuk Umum

Ini, itu

Contoh:

Ini adalah rumah yang dibeli oleh ayah saya.
Bisa ambilkan pena itu? Tangan saya tidak bisa menjangkaunya.

2. Kata Ganti Penunjuk Tempat

Sini, situ, sana, disini, kesana, kesini,

Contoh:

Bisakah kamu kesini? Saya membutuhkan orang untuk membetulkan keran air.
Saya sudah menunggumu selama dua jam disini.

3. Kata Ganti Penunjuk Ikhwal

Begini, begitu

Contoh:

Tidak boleh begini, kamu harus mengerjakan soal ini sesuai dengan yang saya contohkan.

C. Kata Ganti Penanya


1. Kata Ganti Penanya Orang atau Benda

Apa, siapa, yang mana

Contoh:

Siapa yang mencontohkan perbuatan itu?
Apa dia seorang anggota kepolisian?
Yang mana mobilmu?

2. Kata Ganti Penanya Waktu 

Kapan

Contoh:

Kapan kita pergi memancing?

3. Kata Ganti Penanya Tempat

Dimana, kemana, dari mana

Contoh:

Dimana dia berada sekarang?
Kemana kita akan pergi? 
Ini sudah larut. Dari mana saja kamu?

Baiklah pembaca, itu adalah sedikit penjelasan tentang kata ganti. Semoga bermanfaat.
Read More
Cerita Liburan di Hari Raya Idul Fitri (Terbaru)

Cerita Liburan di Hari Raya Idul Fitri (Terbaru)

Cerita Liburan di Hari Raya Idul Fitri (Terbaru) - Hari raya idul fitri tentu memberikan banyak cerita. Salah satunya adalah karangan singkat di bawah ini. 

Silaturahim di Hari Raya


Hari raya idul fitri, siapa yang tidak gembira akan hari ini? Aku yakin semua umat muslim di seluruh dunia yang sudah melaksanakan puasa dan ibadah lainnya di bulan ramadan, akan benar-benar menunggu serta kemudian bergembira di hari raya terbesar umat islam ini. 

Hal yang paling aku tunggu di hari raya idul fitri adalah berkunjung ke rumah-rumah tetangga dan sanak saudara. Untuk mengunjungi mereka semua, biasanya kami sekeluarga harus meluangkan waktu hingga 5 hari. Duh lelahnya, tapi entah kenapa, kami tidak merasa letih, kami selalu bergembira ketika pergi ke semua tempat-tempat tersebut. 

Hari pertama, setelah melaksanakan sholat idul fitri, kami bersama-sama berkeliling ke rumah-rumah tetangga. Hari pertama lebaran memang kami khususnya untuk berkunjung ke rumah mereka. Tetanggaku banyak sekali sehingga memang harus diluangkan waktu selama satu hari penuh. 
Advertisement

Di hari itu sebenarnya adikku adalah orang yang paling bergembira. Karena ia masih kelas 1 SMP, ada banyak orang yang memberinya uang saku. Ada yang 2 ribuan, 5 ribuan, dan bahkan 20 ribuan. Biasanya, jika tetangga tersebut dekat sekali dengan keluargaku, ia memberi adikku uang pecahan 20 ribuan. Duh senangnya. Sementara aku, tidak lagi mendapatkan uang tersebut. Selalu saja aku dilewati hanya karena sudah besar. Yah memang, umurku sekarang sudah 18 tahun dan ini tahun pertamaku berada di Universitas sebagai mahasiswa. 

Acara keliling kampung berakhir di waktu ashar, sekitar pukul 3.30 sore. Setelah melaksanakan sholat ashar di masjid, kami beristirahat untuk mempersiapkan tenaga esok hari. Maklum, besok kami harus pergi ke rumah kakek. Oiya, setiap tahunnya kami tidak ikut tradisi mudik lebaran. Karena rumah keluarga besar kami masih dalam satu propinsi sehingga mereka semua bisa dikunjungi dengan jarak yang tidak terlalu jauh. 

Esok paginya kami segera bersiap-siap. Aku mandi setelah sholat subuh kemudian segera menyetrika baju yang akan kupakai di hari itu. Ibu mempersiapkan oleh-oleh, adikku seperti biasa, masih saja tertidur, sementara ayah sedang memanaskan mobil. 

Satu jam kemudian tepat pukul 6.30, kami akhirnya siap untuk berangkat. Kami berkendara selama hampir satu jam setelah akhirnya tiba dan kemudian disambut meriah oleh keluarga disana. Setiap idul fitri, di rumah kakek ku memang mengadakan sebuah pertemuan keluarga. Sehingga itulah saat dimana aku bisa berkumpul bersama semua keluarga. 

Di acara pertemuan keluarga tersebut kami bersalam-salaman, bermaaf-mafaan, mengambil foto bersama, dan tentu saja makan siang bersama. Begitu meriah hari itu. Kesempatan tersebut juga dimanfaatkan oleh keluarga besarku untuk menggelar acara perkenalan bagi anggota keluarga baru dan juga arisan keluarga. Beruntung sekali keluargaku, hari itu kami yang mendapatkan uang arisan tersebut.

Kami adalah keluarga yang terkenal kompak, dan hal itu tidak lepas dari peran kakekku menyelenggarakan acara tersebut setiap tahunnya. Kalau hari kedua ini, kami benar-benar merasa lelah dan sepertinya harus segera beristirahat. Selepas sholat maghrib berjamaah, kami segera pulang untuk beristirahat. Ayah memutuskan setidaknya kami beristirahat di rumah selama satu hari, baru kemudian melanjutkan bersilaturahim ke rumah kerabat yang lain pada hari raya ke-4.

Teman-teman, itulah sedikit ceritaku tentang silaturahim di hari raya. Semoga kalian semua senang membacanya. :)
Read More
Cerita Liburan di Bulan Ramadhan Terbaru

Cerita Liburan di Bulan Ramadhan Terbaru

Karangan atau Cerita Liburan di Bulan Ramadhan Terbaru - Bulan ramadan adalah bulan yang begitu dinantikan oleh umat muslim di seluruh dunia. Di Indonesia, pemerintah meliburkan semua siswa selama 30 hari penuh, bahkan ditambah oleh libur lebaran. Yuk, kita simak bagaimana cerita singkat selama ramadan dari salah satu teman kita. :)

Liburan di Bulan Ramadan


Ini adalah bulan ramadan yang begitu kurindukan. Aku selalu rindu bagaimana ibu membangunkanku di waktu sahur, suara mengaji tanpa henti setiap malam, suasana salat berjamaah di masjid yang selalu ramai, dan masih banyak lagi. Bagiku ini adalah bulan yang aku tunggu-tunggu selama 11 bulan sebelumnya. 

Akhirnya tiba saatnya aku harus menjalankan ibadah puasa. Memang di minggu pertama menjalankan ibadah puasa begitu berat, mungkin karena tubuhku belum terbiasa melakukannya. Tetapi karena tidak ada aktivitas sekolah, aku tetap bisa menjalankan semuanya dengan baik. Ketika sahur, ibu membangunkanku jam 3 pagi, di hari-hari pertama puasa sangatlah sulit bangun di waktu tersebut. Aku rasanya ingin tidur lagi karena mengantuk. Tetapi ibu mengingatkanku bahwa ini adalah bulan yang kurindukan, bulan yang kutunggu-tunggu. Ketika ingat akan hal itu, aku bergegas menuju ke kamar mandi untuk mencuci muka dan akhirnya rasa kantuk tersebutpun hilang.

Tidak lupa, ketika makan sahur, kami juga bersama-sama menikmati acara televisi bersama-sama. Aku, ayah, ibu, dan adik seringkali tertawa melihat tingkah polah artis di televisi untuk menghibur penonton di kala sahur. Tidak lebih dari setengah jam kami makan dan minum, sampai akhirnya tiba waktu subuh dimana aku harus selalu membangunkan adikku yang tiba-tiba tertidur ketika akan sholat subuh di masjid. Padahal sudah kuingatkan jika ingin sholat di masjid, ia tidak boleh tertidur. 

Aku, ayah, dan adikku bersama-sama berangkat ke masjid untuk menunaikan sholat subuh. Setiap bulan ramadan, masjid selalu ramai didatangi jamaah sholat subuh, dan benar saja, kali ini sholat subuh di hari pertama ramadan hingga 5 shaf. Alhamdulillah, senangnya hatiku..

Setelah sholat subuh, aku membantu ibu membereskan kamar tidur dan menyapu rumah secara keseluruhan. Oiya, aku juga membantu ibu berdagang. Ibu adalah seorang penjual bahan makanan pokok dan berbagai keperluan sehari-hari di warungnya. 

Kalian perlu tahu bahwa aku mempunyai sebuah warung kecil di depan rumah. Warung tersebut sudah lebih dari 5 tahun membantu keluargaku memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. 
Advertisement

Hingga waktu sholat ashar tiba, aku terus membantu ibu menjaga warung. Hari pertama puasa begitu ramai, orang-orang banyak membeli berbagai makanan berbuka seperti cendol, cincau, dan kebutuhan pokok lainnya. 

Ketika sholat ashar sudah kulaksanakan di masjid. Aku pergi bersama teman-temanku untuk bermain atau biasa kami bilang dengan ngabuburit. Menggunakan sepeda yang baru dibelikan orang tuaku, aku dan teman-teman bersepeda keliling kompleks perumahan, bahkan hingga ke daerah-daerah persawahan yang begitu jauh dari rumah. 

Tidak terasa hari sudah begitu sore. Kulihat jam tanganku, sudah jam 5.30 ternyata. Aku buru-buru pulang karena harus membantu ibu lagi berjualan di warung serta menyiapkan makanan berbuka puasa. 

Syukurlah, ketika aku sampai di rumah, ternyata ayah sudah pulang bekerja dan membantu ibu melayani pembeli. 

Aktivitasku di bulan ramadan terhenti setelah aku melaksanakan sholat tarawih dan melakukan tadarus di masjid. Biasanya, aku baru pulang ke rumah pukul 10.00 malam. Aku tidak takut untuk pulang sendirian karena masjidnya berada di samping rumahku. 

Sebagian besar kegiatanku selama bulan ramadan terus berulang seperti itu. Mungkin sesekali ayah mengajak kami semua untuk berbuka di luar. Ayah jarang mengajak kami pergi ke banyak tempat karena ia memang selalu menasihati kami, bahwa bulan ramadan adalah bulan yang penuh berkah. Ia menganjurkan bahwa kami harus banyak-banyak berada di rumah dan masjid untuk beribadah kepada Allah, serta membantu orang tua. 

Terima kasih teman-teman sudah membaca karangan singkatku ini, semoga ramadan kalian juga menyenangkan. 
Read More
2 Contoh Enail (Surat Elektronik) Kepada Sahabat Dekat

2 Contoh Enail (Surat Elektronik) Kepada Sahabat Dekat

2 Contoh Enail (Surat Elektronik) Kepada Sahabat Dekat - Dua contoh email berikut ini, bisa menjadi referensi bagi Anda yang ingin mendapatkan materi pembelajaran. 

Contoh Email Pertama


To: Sugitadewi@gmail.com
Subject: Surat dari Anggota Geng Punclut 

Assalamualaikum wr wb,

Dewi tersayang..

Halo Dewi, maaf kalau subjek dari surat ini agak mengerikan. Tetapi aku rasa kata-kata tersebutlah yang paling tepat menggambarkannya. Ya, bukankah kita anggota geng wanita paling kompak di SMA? Hehehe..

Dewi, apa kabarmu? Aku dengar kau sudah pindah ya? Aku pikir kau akan pulang kampung, tetapi ternyata kau malah pindah ke kota yang lebih jauh. Oiya, tempo hari aku bertemu dengan Nadia (Si kepala batu), eh, dia sudah menikah lho. Suaminya tentara, sesuai dengan cita-citanya pada waktu SMA, mendapatkan suami seorang polisi atau tentara. Dia titip salam kepadamu. 

Dewi, hampir setiap hari, jika pekerjaan kantor sudah selesai dan dalam perjalanan pulang, aku selalu membayangkan, bahwa kapan kita bisa bersama-sama lagi. Setidaknya hanya untuk satu hari. Aku ingin kita dan semua anggota Geng Punclut berkumpul untuk menikmati liburan bersama. Bercanda dan banyak mengobrol tentang masa lalu. 

Kamu tahu kan bahwa kita adalah geng paling kompak? Bahkan sewaktu kita berada di kelas yang berbeda, kita selalu menyempatkan diri untuk pergi bersama-sama. Entah itu pergi seminggu sekali atau bahkan dua hari sekali. Nah, aku ingin mengulang masa-masa itu sekali saja. 

Aku si bisa ambil cuti. Jatah cutiku selama satu tahun ini belum pernah aku ambil, dan ketika aku mengambilnya, aku ingin tujuannya hanya satu: pergi berlibur bersama kalian semua. Bersamamu, bersama Nadia, Indah, Jelita, dan Rani. Alangkah indahnya bukan jika kita bisa bersama lagi? Ya meskipun hanya untuk satu kesempatan saja.

Hehehe, pada intinya aku begitu merindukanmu dan kalian semua. Nadia, dia baru saja membalas emailku, dan ternyata dia bisa lho pergi berlibur. Dia akan menyempatkan waktunya bulan depan. Kalau yang lain aku belum tau, karena aku baru menulis email kepada mereka setelah menulis email untukmu. Ayolah Dewi, jangan sia-siakan kesempatan ini. Belum tentu kita bisa berkumpul lagi.

Terlihat memaksa ya. Hehehe, tapi kau memang terkadang harus dipaksa supaya menurut. Baiklah, aku tunggu kabar darimu ya.

Assalamualaikum wr wb,

Advertisement

Contoh Email Kedua


To: Kanindaputri@gmail.com
Subject: Segera dibuka Emailnya!

Assalamualaikum wr wb,

Ninda, aku sudah menemukan dokumen yang berisi ijazah dan sertifikat-sertifikat kuliahmu. Wah, ternyata kau begitu ceroboh. Apakah kamu tahu dimana aku menemukanya?

Aku ceritakan dari awal ya. Aku sudah mencari dokumen-dokumen tersebut selama beberapa hari di seluruh kamar kosan. Bahkan mbak Dwi sampai marah kepadaku karena aku lupa membereskan lemarinya. Ketika aku sudah merasa putus asa, aku berinisiatif untuk pergi ke tempat pembuangan sampah yang ada di ujung gang. 

Sewaktu aku sampai disana dan sudah mengorek-ngorek sampah dengan dibantu oleh petugas pembuangan sampah, akhirnya aku menemukan salah satu potongan dari sertifikatmu. Beruntungnya kau, karena itu bukanlah potongan ijazah, hanya salah satu dari sertifikatmu yang begitu banyak. 

Aku kemudian memutuskan untuk terus mencarinya. Waktu itu sudah sore, sehingga aku mempercepat pencarian. Satu jam kemudian tidak lagi kutemukan potongan-potongan lainnya. Akhirnya pak petugas bilang bahwa mungkin saja sudah terangkut ke pembuangan sampah pusat yang letaknya tidak kurang dari 10 km dari gang kos-kosan kita. Untungnya bapak tersebut bersedia menemaniku. Awalnya aku sedikit curiga, tapi kutepis semua prasangka buruk yang menaungi pikiranku. 

Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 20 menit, akhirnya aku dan bapak Sani, ternyata namanya, tiba di TPA pusat. Pak Sani mencegahku untuk langsung mencari ke gundukan sampah. Ia terlebih dahulu menemui temannya di tempat pengelolaan sampah yang ada di dekat TPA. Kebetulan temannya adalah kepala pengelola dan tepat sekali apa yang dia lakukan. Tadi pagi ada seorang pemulung yang melapor kepada teman pak Sani, bahwa ditemukan satu kotak kardus berbungkus plastik besar yang isinya dokumen-dokumen penting. Kemudian kami segera memeriksanya, dan benar bahwa itu semua adalah ijazah serta sertifikatmu. 

Alhamdulillah akhirnya ditemukan juga. Tetapi aku masih belum tahu kenapa bisa ada potongan seritifikatmu di tempat pembuangan sampah sebelumnya. Padahal jika dilihat semuanya terbungkus rapi. Ah sudahlah, mungkin itu cara Allah memberi petunjuk.

Jadi, kapan kau akan mengambil semua berkas ini? Aku sarankan kau harus mengambilnya. Karena bisa berisiko apabila diantar dengan paket. Kau kan sekarang pindah ke daerah pedesaan, bisa saja paketnya tidak sampai karena alamatmu sulit dijangkau. 

Baiklah, itu saja yang ingin aku katakan. Ah kau ini, bocah ceroboh! Aku tunggu kau dikos-kosan.

Assalamualaikum wr wb,
Read More
2 Contoh Percakapan Bahasa Indonesia di Toko Buku

2 Contoh Percakapan Bahasa Indonesia di Toko Buku

2 Contoh Percakapan Bahasa Indonesia di Toko Buku - Di toko buku, kita sering bertemu dengan teman atau bercakap-cakap kepada petugas untuk menanyakan perihal buku-buku yang dipajang di rak. Nah, terkadang hal tersebut menjadi sebuah percakapan yang lumayan panjang, seperti contoh berikut ini:

Percakapan 1


Ada dua orang teman, yang secara tidak disengaja, bertemu di sebuah toko buku. 

Rista: Hai, Rika, tidak kusangka kita bisa bertemu disini.

Rika: Ya Tuhan, Rista, sudah lama sekali kita tidak bertemu. Bagaimana kabarmu?

Rista: Baik. Tetapi aku belum sama suksesnya dengan kamu. 

Rika: Ah, apa maksudmu bicara begitu? Aku hanya karyawan biasa. 

Rista: Karyawan biasa? Aku tahu bahwa kamu sudah menjadi seorang direktur. Tempo hari, ketika papaku membeli Koran, aku melihat cerita tentangmu di halaman depan surat kabar. Aku senang melihat bahwa kamu sudah sukses.

Rika: Sudah-sudah, jangan bahas itu lagi, aku jadi malu. Jadi, apa yang kamu lakukan disini? Ingin membeli novel Darwis Tere Liye seperti yang dulu sering kau lakukan?

Rista: Hmmm, tidak, aku sedang berjalan-jalan saja. Rasanya begitu penat karena pekerjaan kantor yang menumpuk setiap hari dan kusempatkan sedikit waktu untuk menyegarkan pikiran. 

Rika: Ya, hari minggu memang waktu yang tepat untuk ke toko buku. Hei, kebetulan sekali, aku ingin membeli novel karya Darwis Tere Liye, bisa kau pilihkan? Aku belum pernah membaca novelnya, dan hari ini aku sangat ingin membelinya.

Rista: Wah, ada apa ini? Kenapa kau jadi tiba-tiba ingin membelinya?

Rika: Banyak sekali yang bilang bahwa novelnya bagus-bagus. Jadi aku penasaran ingin membelinya.

Rista: Hmmm, dahulu kau tidak percaya jika aku bilang bahwa ia adalah salah satu penulis terbaik dan karyanya begitu luar biasa.

Rika: Aku jarang mempercayaimu. Kau kan tukang bohong. Hahaha

Rista: Hei apa yang kau katakan? Dasar tukang makan.

Rika: Hahaha, sudah-sudah, ayo bantu aku mencarinya.

Rista: Baiklah, aku sarankan kau membaca Negeri Para Bedebah dan Negeri di Ujung Tanduk.

Rika: Mengapa? 

Rista: Kau suka politik, dan aku yakin kau akan menggilai kedua novel ini.

Rika: Oh, novel ini terbit dalam dua seri ya?

Rista: Iya benar.

Rika: Hmm baiklah, terima kasih Rista.

Rista: Sama-sama. Hei, aku lapar nih, yuk kita makan.

Rika: Ah dasar kau. Kau bilang aku tukang makan, tapi ternyata kau sendiri yang lapar. Ayo kalau begitu, aku juga ingin mengobrol banyak denganmu. 

Advertisement

Percakapan 2


Nabila sedang berada di toko buku, dan dia terlibat sedikit percakapan dengan petugas yang ada di toko tersebut.

Petugas: Selamat siang, ada yang bisa saya bantu, saya lihat mbak sedang kebingungan..

Nabila: Iya mas, saya ingin mencari buku resep memasak karangan Chef Alfredo Kartawijaya. Dimana saya bisa menemukannya? Saya penasaran apakah stoknya sudah habis, soalnya saya sedai tadi berkeliling di rak buku resep, namun tidak saya temukan sama sekali.

Petugas: Baik mbak, mohon tunggu sebentar, saya ingin mencari satu kali lagi di rak buku resep untuk memastikan apakah stoknya habis atau tidak.

Nabila: Baik mas, silakan.

(5 menit kemudian)

Petugas: Maaf mbak, stoknya memang habis di rak buku. Saya coba cari di gudang apakah masih ada atau tidak. Mohon tunggu sebentar mbak, maaf atas ketidaknyamanan ini.

Nabila: Tidak masalah mas, saya bisa menunggu kok.

(5 menit kemudian)

Petugas: Mbak, ini yang mbak cari. Silakan pilih apakah mbak ingin membeli edisi pertama atau edisi kedua.

Nabila: Wah terima kasih mas. Saya ingin membeli keduanya.

Petugas: Baik mbak, ayo saya antar ke kasir untuk membayar buku ini. 

Nabila: Baik mas. 

Itulah dua contoh percakapan bahasa Indonesia yang ada di toko buku. Semoga bermanfaat.
Read More
Pengertian Interjeksi Serta Contoh Kalimat Lengkap

Pengertian Interjeksi Serta Contoh Kalimat Lengkap

Pengertian Interjeksi Serta Contoh Kalimat Lengkap - Pengertian: Interjeksi merupakan kata seru yang mengungkapkan isi hati dari si pembicara. 

Kebanyakan orang, untuk mengungkapkan isi hati seperti rasa kagum, jijik, heran, atau takut, mereka (dan juga kita) menggunakan berbagai kata seperti wow, ih, oh, dan sebagainya. Nah, kata-kata seperti itulah yang dimaksud dengan interjeksi. 

Untuk mendapatkan contoh-contoh interjeksi dalam kalimat, silakan membaca penjelasan di bawah ini:

1. Mengungkapkan Rasa Jijik


Bah, cih, cis, ih, idih

Contoh:

a. Ih, jorok sekali perilakumu.
b. Idih, mengapa cium tanganmu yang bau itu!
c. Cih, dasar dia tidak tau malu!

2. Mengungkapkan Rasa Kesal dan Kecewa


Sialan, keparat, celaka

a. Sialan, saya baru saja datang, eh dia malah pergi.
b. Mana pencuri itu?! Dasar keparat!
c. Celaka, aku tidak membawa HP.

3. Mengungkapkan Kekaguman


Amboi, wah, wow, duh

a. Duh lezatnya makanan ini.
b. Aduhai cantiknya wanita yang duduk disana itu.
c. Wah, indah sekali pemandangan di pantai Terbaya.

4. Mengungkapkan Rasa Syukur


Alhamdulillah, untung, syukurlah

a. Alhamdulillah, Allah telah memberikan banyak rezeki kepada kita hari ini.
b. Untung, sewaktu saya kecelakaan, banyak orang yang menolong.
c. Sukurlah kau tidak terluka.

5. Mengungkapkan Harapan


Insha Allah, mudah-mudahan, semoga

a. Insha Allah apa yang saya minta akan tercapai.
b. Mudah-mudahan ayah saya baik-baik saja di perjalanan.
c. Semoga doa yang telah kamu panjatkan bisa tercapai.

Advertisement

6. Mengungkapkan Rasa Heran


Aih, ai, lho, duilah, eh, oh, ah

a. Aih, kurus sekali tubuhmu. Apakah kamu tidak makan daging atau nasi?
b. Ai, bodoh sekali orang itu.
c. Lho, kenapa dia tidak berkunjung ke rumahku?

7. Mengungkapkan Rasa Kaget


astaga, astaghfirullah, masyaallah, masa, alamak, gila (gile)

a. Astaga, dia belum pulang? Kemana saja dia!
b. Gila, hebat sekali orang ini. Aku tidak pernah menyangka dia bisa melakukannya.
c. Masya Allah, besarnya mobil Andi..

8. Mengungkapkan Ajakan


Ayo, yuk, mari

a. Ayo kita pergi berkemah.
b. Yuk makan nasi goreng bersama-sama.
c. Mari dicoba. Ini masakan saya sendiri lho.

9. Mengungkapkan Sapaan atau Ekspresi Memanggil


Hai, he, hei, eh, halo (alo)

a. Hai, apa kabarmu? Dimana kamu tinggal sekarang?
b. Halo, siapa ini?
c. Hei, kerja dimana kamu sekarang?

10. Mengungkapkan Rasa Marah


Bodoh, tolol, anjing, sontoloyo

a. Begini saja tidak bisa, bodoh!
b. Dasar tolol, sini biar aku saja yang melakukannya.
c. Sontoloyo, jadi selama ini kamu hanya tidur?

Pembaca, itulah sedikit penjelasan tentang interjeksi, semoga bermanfaat untuk Anda semua.
Read More
Pidato Bahasa Indonesia Tentang Pendidikan Moral (Terbaru)

Pidato Bahasa Indonesia Tentang Pendidikan Moral (Terbaru)

Pidato Bahasa Indonesia Tentang Pendidikan Moral - Pentingnya pendidikan moral, akan dikupas habis dalam pidato ini. Yuk disimak..

Assalamulaikum wr wb..

Kepada bpk Kepala Sekolah yang saya hormati..

Kepada dewan guru yang saya hormati..

dan wali murid yang saya banggakan..

Bapak-bapak dan ibu-ibu..

Indonesia adalah sebuah negara yang terkenal akan moral yang baik. Sebutan bangsa yang santun sangat lekat di mata dunia. 

Saya pernah mengobrol dengan seorang asing asal Prancis yang mengatakan bahwa di Indonesia, penduduknya begitu ramah. Dia mencontohkan jika di Prancis, ia tidak akan diberitahu apabila bertanya perihal jalan atau alamat suatu tempat. Tetapi di Indonesia, ia menambahkan, ada banyak orang yang siap meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan tentang alamat secara detail, bahkan ketika orang-orang Indonesia tersebut sedang sibuk. Orang Indonesia mempunyai sikap yang baik, begitu ia berkata.

Moral yang baik memang menjadi citra bangsa Indonesia di mata dunia. Kita dikenal sebagai umat gemar senyum dan menegur. Bukan hanya bule tadi yang memberikan testimonialnya, tetapi sudah ada banyak sekali orang asing dan orang kita sendiri, yang telah membuktikan hal itu. 

Tetapi hati-hati bapak-bapak dan ibu-ibu, akhir-akhir ini, ketika arus budaya luar semakin deras menghujani bangsa Indonesia, terutama remaja-remaja dengan usia belasan tahun, membuat moral "santun", yang menjadi landasan bertindak di setiap elemen masyarakat Indonesia, lambat laun hilang. 

Anak-anak banyak yang tidak menurut kepada orang tuanya, tidak mengindahkan perintah dari orang tua. Tentulah merupakan hasil propaganda budaya-budaya luar yang memberikan doktrin bahwa pikiran seorang remaja haruslah bebas, tidak terkekang, dan seorang remaja harus berani melawan pengekangan serta aturan. Kebebasan tersebut diawali dari pikiran yang ruang lingkupnya keluarga. Kemudian semakin meluas ke ruang masyarakat, dimana mereka tidak lagi mengenal tetangga, tidak lagi suka bersilaturahim, tidak lagi aktif dalam aktivitas-aktivitas sosial. Mereka disibukkan oleh aktivitas yang ada di gadget berupa akses media sosial, dan bermain video games. Mereka juga lebih suka "nongkrong" di kafe-kafe, berpesta, bahkan beberapa menenggak minuman keras. Mereka menjadi tertarik kepada kehidupan burjois ketimbang mengobrol bersama warga sekitar dan mengunjungi rumah-rumah Ibadah seperti Shalat 5 Waktu di masjid. 

Pikiran-pikiran yang berusaha menghilangkan aturan "asli" Indonesia ini semakin luas dan luas hingga akhirnya mengakar hingga mereka menua. Coba Anda bayangkan, jika saat ini, ditahun ini saja, remaja-remaja Indonesia sudah sedemikian buruknya sampai-sampai penggunaan narkoba dimana-mana, perkelahian atau tawuran tidak bisa dihitung lagi, dan s*ks bebas serta hamil di luar nikah merupakan hal yang lumrah, maka mau jadi apa remaja Indonesia sepuluh atau dua puluh tahun mendatang? Mau jadi apa mereka?!

Bapak-bapak dan ibu-ibu..

Tentu saja, kita tidak ingin semua itu terjadi kepada anak-anak kita. Tentu, kita tidak mengizinkan apabila anak-anak kita menjadi penerus bangsa yang buruk. Karena kita selalu berdoa jika mereka besar nanti, semoga mereka menjadi pribadi yang sukses di dunia akhirat dan bisa membahagiakan orang tuanya, serta merupakan insan yang berguna bagi bangsa dan negara. 
Advertisement

Doa yang kita panjatkan setiap hari tersebut, adalah doa yang maksimal, tetapi sayangnya usaha kita belum semaksimal doa tersebut. Kita, sedang terpengaruh sebuah era, dimana prestasi akademik sedang diagung-agungkan. Siswa yang berhasil lulus Ujian Nasional dengan nilai tinggi namun mencontek, tampaknya lebih dihormati ketimbang mereka yang nilainya kecil namun menjunjung tinggi kejujuran. Mereka yang gelarnya "anak kuliahan" padahal di kampusnya menjadi mahasiswa sampah atau prestasinya buruk, lebih disegani ketimbang remaja santun yang suka pergi ke masjid namun tidak mampu kuliah akibat kekurangan biaya. 

Ketika dewasa nanti, mereka yang menjadi anggota DPR korup, lihatlah, akan lebih dihormati di masyarakat. Mereka yang bergelar Pegawai Negeri Sipil meskipun menjadi pegawai gara-gara memberi uang suap, memperoleh kedudukan dan dipandang sebagai orang hebat. Sementara nasib orang-orang jujur namun miskin, harus siap-siap tersingkir dan terhina.

Itulah realitanya. Kita sibuk akan pendidikan yang membawa prestise tinggi, ketimbang mendidik anak-anak kita untuk menjadi pribadi yang suka membantu sesama, jujur, tawakal, dan hormat kepada orang tua. Akademik yang baik namun tidak diimbangi oleh pendidikan moral, akan menghancurkan seluruh bagian pendidikan di Indonesia. 

Bapak-bapak dan ibu-ibu..

Coba pikirkan, jika kita sibuk akan pendidikan akademik tanpa mendidik moral, dan lihatlah apa yang terjadi! Kita lihat di sekitar kita, apakah anak-anak yang kerjanya hanya nongkrong, merokok, menghabiskan uang orang tua. Apakah mereka itu anak-anak yang pintar secara akademik? Tidak!, kebanyakan dari mereka malah menjadi umat bodoh di kelas. 

Jadi sudah jelas bukan bahwa pendidikan moral itu penting? Ketahuilah bahwa pendidikan moral yang baik adalah basis dari sebuah pendidikan akademik. Pendidikan moral yang buruk bisa menyebabkan gagalnya pendidikan akademik. Juga, pendidikan akademik yang baik tanpa diimbangi oleh pendidikan moral yang tepat, menjadikan manusia lupa tentang bagaimana cara menjadi manusia yang benar di mata Tuhan dan masyarakat.

Bapak-bapak dan ibu-ibu..

Tidak perlu bingung bagaimana cara mendidik anak-anak Anda agar menjadi pemilik moral yang santun. Kita cukup membuat mereka cinta rumah dan cinta agama. Buatlah suasana rumah sekondusif mungkin. Hindari gadget dan luangkan waktu untuk anak-anak Anda. Mengobrol dan bercandalah mengenai hal-hal yang ringan. Ajarkan pula anak Anda sopan santun, selalu anjurkan mereka untuk tersenyum ketika bertemu orang lain, ajarkan mereka untuk membungkuk apabila lewat di hadapan orang yang lebih tua. Tanamkan sikap tanggung jawab kepada mereka dengan cara memberikan tugas membersihkan rumah setiap pagi, membereskan tempat tidur, menyikat kamar mandi, dan sikap-sikap disiplin lainnya. 

Paculah anak-anak Anda untuk beribadah kepada Tuhannya, mensedekahkan sebagian uang sakunya, dan Anda tidak boleh segan menghukum mereka apabila mereka lalai dalam sholatnya, lalai dalam mengaji, atau lalai untuk pergi ke gereja (bagi umat kristiani).

Hal-hal kecil yang terus Anda perilahara hingga dewasa itulah yang membuat mereka menjadi pribadi yang tidak silau akan kemegahan dunia, yang membuat mereka lebih memilih berada di rumah ibadah ketimbang berada di kafe-kafe atau bahkan diskotik. Hal-hal kecil itu pula yang membuat mereka jauh dari sikap tamak, sikap pendusta, dan membuat mereka sukses di dunia dan akhirat. 

Itulah secuil hal mengenai pendidikan moral yang bisa saya sampaikan. Semoga nasihat ini bermanfaat untuk Anda. 

Wassalamualaikum wr wb.
Read More
Contoh Teks Deskripsi Mengenai Kelinci dalam Bahasa Indonesia

Contoh Teks Deskripsi Mengenai Kelinci dalam Bahasa Indonesia

Contoh Teks Deskripsi Mengenai Kelinci dalam Bahasa Indonesia - Kelinci, siapa yang tak kenal hewan satu ini? Nah, jika Anda belum mengenalnya secara mendetail, kali ini kami akan dengan senang hati berbagi, berbagi apa? Deskripsi mengenai kelinci, hewan lucu nan menggemaskan.

Kelinci


Kelinci merupakan hewan mamalia yang berasal dari famili Leporidae. Di Bumi, kita dapat menemukan banyak sekali kelinci, mulai dari daratan Indonesia hingga ke ujung Afrika. Sementara dulunya hewan ini adalah hewan liar yang tinggal di daerah-daerah Afrika dan daratan Eropa.

Nama kelinci berasal dari bahasa Belanda, Konijntje, yang artinya adalah anak kelinci. Dari fakta tersebut, kita tahu bahwa kelinci di Indonesia telah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda. Hewan ini mempunyai telinga yang panjang. Kedua telinganya bisa mencapai lebih dari 10 cm, dan mungkin saja, telinga yang panjang tersebut merupakan adaptasi dari aktivitas mendeteksi predator. Karena memang fungsi utamanya adalah mendengarkan suara. Melalui telinga yang panjang, kelinci dapat mendeteksi suara dalam jangkauan yang jauh serta akurasi yang tepat. Kemudian, dengan telinga panjangnya pula, mereka mampu menjaga panas tubuhnya ketika masuk ke musim dingin.

Kaki kelinci sangatlah kuat, menggunakan kaki belakangnya, mereka bisa lompat dalam jangkauan yang begitu jauh. Mereka mampu menghentakkan kaki belakangnya sehingga lompatan bisa setinggi satu meter, dan jauhnya hingga tiga meter. Menggunakan kaki belakangnya pula, mereka bisa berdiri sangat tinggi dan mengintai apakah ada predator atau tidak. Kemudian, jika ada predator yang datang, kelinci mulai menggetarkan kaki belakang mereka tersebut, sebagai peringatan kepada teman-teman yang lain.
Advertisement

Hewan yang kini menjadi peliharaan banyak keluarga ini, ternyata adalah hewan sosial yang hidup secara terorganisir dan berkelompok. Mereka tinggal di terowongan-terowongan yang berperan sebagai tempat tinggal, tempat berkembang biak, dan lokasi yang aman untuk menghindar dari serangan predator. Melalui penggalian lobang dimana-mana, kelinci bisa dengan mudah lari dari pemangsa dan kemudian masuk ke dalam lubang.

Sebagai hewan sosial yang tinggal secara berkelompok, kelinci tentu dianugerahi alat komunikasi yang baik. Mereka mempunyai berbagai jenis suara yang digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan berbeda. Sebagai contoh, kelinci akan menyampaikan pesan kasih sayang dengan dengungan rendah ketika berlarian.

Di alam liar, kelinci merupakan hewan yang aktif dalam mencari makan. Serat, ya, zat ini adalah komponen paling utama dalam makanan kelinci. Mereka memerlukan serat sebagai penjaga kesehatan pencernaan makanan dan mereka bisa mati akibat kekurangan serat.

Dalam 10 tahun terakhir, jumlah kelinci yang dijadikan hewan peliharaan meningkat dengan sangat pesat. Sama seperti kucing, kelinci dianggap sebagai hewan lucu yang bisa menghibur dan dijadikan teman bermain. Pada tahun 2010, sekitar 1 juta kelinci dari berbagai jenis telah dipelihara oleh manusia.

Dalam hal tempat tinggal, ternyata kelinci bosan apabila tinggal di tempat yang sama dalam jangka waktu yang lama. Tentu saja, bisa Anda bayangkan bagaimana perasaan hewan lucu ini apabila dikurung dalam sangar yang sempit selama bertahun-tahun. Sama halnya seperti manusia, psikologi mereka menginginkan perubahan dan sesekali melihat pemandangan yang ada di luar. Sehingga, ada baiknya apabila Anda menyediakan ruang terbuka bagi kelinci agar mereka tidak stres dan mengalami kematian.


Itulah sedikit teks deskripsi yang bisa saya tulis mengenai kelinci. Semoga bermanfaat. 
Read More
Kalimat-Kalimat Penting yang Harus Dikuasai Orang Asing Apabila Tinggal di Indonesia

Kalimat-Kalimat Penting yang Harus Dikuasai Orang Asing Apabila Tinggal di Indonesia

Saat berkunjung atau tinggal di sebuah negara, tentu saja sedikit-sedikit seorang turis sebaiknya mampu berbahasa dalam frase serta kalimat sederhana. Frase seperti selamat pagi, selamat siang, berapa harganya?, dan kata-kata lainnya memang penting untuk dikuasai. Nah, detail penguasaan kalimat apa saja yang harusnya dikuasai dengan baik oleh para turis? Bagi Anda, orang asing yang baru saja berkunjung atau menetap di Indonesia, silakan baca kumpulan kata-kata penting yang kudu Anda kuasai berikut ini.

Greeting and Introduction

Good morning, 05.30 - 10.30 AM
Selamat Pagi
Good afternoon, 10.30 - 03.00 PM
Selamat Siang
Good afternoon, 3.00 PM to sunset
Selamat Sore
Good night, from sunset to sunrise
Selamat Malam
How are you?
Apa kabar?
good, fine or well
Baik
I am fine too
Saya juga baik
Not bad
Tidak buruk
Not so good
Kurang baik
Very busy
Sibuk sekali
How about you?
Bagaimana dengan Anda/Kamu?
And you?
Dan Anda/kamu?
Thank you
Terima kasih
you are welcome
Sama sama
What�s your name?
Siapa nama Anda?
My name is Donnie
Nama saya Doni
Where are you from, sir?
Bapak dari mana?
I am from US
Saya dari Amerika
I just came from America
Saya baru datang dari Amerika
Are you married?
Bapak/Ibu sudah menikah?
Where do you live?
Tinggal di mana?
Where do you work?
Kerja di mana?
Where are you going?
Mau pergi kemana?
Are you moslem?
Apakah Anda muslim?
Getting Around

how much?
berapa?
Where is supermarket
Dimana supermarket?
cheap
murah
expensive
mahal
Where can I rent a motorcycle?
Dimana saya bisa sewa sepeda motor?
far
jauh
near, close
dekat
I need a taxi.
Saya perlu taxi.
Could you find me a taxi?
Bisakah Anda mencarikan saya taksi?
Please take me to Angkring Kesuma hotel
Tolong, ke Hotel Angrking Kesuma
left
kiri
right
kanan
go straight
terus
stop
berhenti
stop here
berhenti disini
What street is this?
Ini jalan apa?
Where are we now?
Dimana sekarang?
Where is the airport?
Dimana letak bandara?
Where is the railway station?
Dimana letak stasiun kereta api?
Where is the bus terminal?
Dimana letak terminal bis?
What time does this bus leave?
Jam berapa bis ini berangkat?
ticket
karcis
seat number
nomor tempat duduk
common term to call a female staff
mbak (pronounced: m-ba�)
common term to call a male staff
mas
thank you
terima kasih
Restaurant

menu
menu
price
harga
plate
piring
spoon
sendok
fork
garpu
knife
pisau
napkin
serbet
salt
garam
pepper
merica or lada
chilli sauce
sambal
tomato ketchup
saus tomat
sweet soy sauce
kecap manis
salt soy sauce
kecap asin
one portion
satu porsi
cashier
kasir
bill
bon
Can I have the bill?
Bisa minta bon?
common term to call a male waiter/staff
mas
common term to call a female waiterstaff
mbak (pronounced: m-ba�)
thank you
terima kasih
delicious
enak
Buying Something

How much is this one?
Berapa harganya?
Can I take a look at this?
Bisa saya lihat yang ini?
Oh, just browsing around..
Oh, hanya melihat-lihat
Can I try this?
Bisa saya coba yang ini?
Do you have L size?
Apakah ada ukuran L?
Hmmm, it's expensive.
Hmmm, harganya mahal.
Can you make it cheaper?
Boleh kurang?
Can I make a bargain?
Boleh tawar?
What is the fixed price?
Berapa harga pasnya?
I wanna buy this one.
Saya mau beli yang ini.
Where is the cashier?
Dimana kasir?
Do you accept credit card?
Terima kartu kredit?
Read More