Contoh Naskah Drama Sangkuriang

Contoh Naskah Drama Sangkuriang

Contoh Naskah Drama Sangkuriang - Sangkuriang adalah salah satu cerita penting dalam dunia legenda Indonesia, berikut ini naskah dramanya. 

Part 1

Dahulu Kala , di sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja bernama Prabu Sungging Perbangkara, hidup seorang gadis yang cantik jelita bernama Dayang Sumbi. Dayang Sumbi adalah anak dari Prabu Sungging Perbangkara. Karena kecantikannya, Dayang Sumbi banyak mendapat lamaran dari para raja dan pangeran dari negeri seberang. Namun Dayang Sumbi tidak menerima satu pun lamaran lantaran tidak ingin terjadi pertumpahan darah di antara para raja dan pangeran tersebut. Ia lalu meminta izin pada Ayahnya untuk mengasingkan diri ke hutan. Prabu Sungging pun mengizinkannya. Ia membuatkan Dayang Sumbi sebuah pondok di pinggir hutan dan alat tenun untuk Dayang Sumbi. Dayang Sumbi pun tinggal di pondok tersebut.

Suatu malam, saat Dayang Sumbi sibuk menenun kain, ada suatu hal yang mengganggunya.

Dayang Sumbi : Hmm, malam ini nampaknya tidak seperti malam-malam biasanya. Aku merasa sangat lelah, padahal kain yang kukerjakan baru selesai setengah. Mungkin aku harus istirahat lebih cepat, tapi akan kukerjakan dulu tenunan ini semampuku.

(Dayang Sumbi menenun sambil terkantuk-kantuk. Tiba-tiba sebuah gulungan benang terjatuh dan menggelinding ke luar pondok)

Dayang Sumbi: Aduh gulungan benangku! Kenapa harus menggelinding ke luar di saat yang tidak tepat begini sih. Benang itu pasti sudah menggelinding jauh ke bawah.

(Dayang Sumbi melongok ke luar pintu untuk memastikan dugaannya)

Dayang Sumbi: Benar, tidak ada di depan rumah. Pasti sudah jauh di bawah. Bagaimana ini ya? Aku ingin mengambilnya, tapi aku sangat lelah. Aku juga takut keluar malam-malam begini.

Dayang Sumbi yang terlihat lemas lalu duduk di dipan dekat alat tenunnya. Tanpa disadari ia bergumam dan mengucapkan sumpah.

Dayang Sumbi: Aku sangat membutuhkan benang itu. Siapapun yang mengambilkan dan memberikan benang itu padaku, apabila perempuan akan aku jadikan saudara, apabila laki-laki akan aku jadikan suami.

Tak lama setelah Dayang Sumbi mengucapkan sumpahnya, muncul seekor anjing, Anjing itu membawa gulungan benang milik Dayang Sumbi.

Dayang Sumbi: Wah, ini kan benangku. Terima kasih anjing yang baik.

(Dayang Sumbi lalu teringat sumpahnya)

Dayang Sumbi: Ah, aku telah bersumpah, jadi meskipun kau seekor anjing, aku akan menepati sumpahku.

(Dayang Sumbi memperhatikan anjing itu baik-baik)

Dayang Sumbi: Err... Karena kau laki-laki maka aku akan mengangkatmu menjadi suamiku.

Tiba-tiba muncul keajaiban. Anjing tersebut berubah menjadi seorang pria tampan. Dayang Sumbi yang menyaksikan kejadian tersebut sambil terheran-heran.

Dayang Sumbi: Ka..ka..kamu siapa? Kenapa kamu bisa muncul dari wujud seekor anjing?

Pria Tampan: Maafkan aku yang mengejutkanmu tuan putri. Aku adalah titisan dewa. Karena malam ini adalah malam purnama, aku dapat berubah ke wujud asliku.

Dayang Sumbi dan Pria Tampan jelmaan seekor anjing tersebut lalu memadu kasih. Dayang Sumbi memanggil kekasihnya dengan nama Tumang. Mereka hidup bersama tanpa diketahui oleh siapa pun, termasuk Prabu Sungging Perbangkara. Dari hubungan mereka berdua, lahirlah seorang anak yang diberi nama Sangkuriang.

Part 2

Sangkuriang tumbuh menjadi anak laki-laki tampan yang rajin dan lincah. Setiap hari ia selalu membantu ibunya dengan berburu rusa, ikan, dan hewan lainnya untuk dimakan. Ia selalu ditemani oleh si Tumang yang berwujud seekor anjing saat berburu. Sangkuriang tidak mengetahui kalau Tumang adalah ayahnya.

Suatu hari Sangkuriang dan Tumang pergi berburu rusa. Sangkuriang ingin sekali memberikan hati rusa yang nikmat kepada ibunya. Ia dan Tumang berburu seharian, tetapi tidak satu pun rusa yang dapat ia tangkap hari ini.

(Sangkuriang berhenti berlari dan nafasnya tersengal-sengal kelelahan)

Sangkuriang: Sudah dari pagi hingga siang kita berburu, tapi tidak ada satu pun rusa yang dapat kita tangkap. 

(Sangkuriang melirik Tumang yang terlihat kelelahan)

Sangkuriang: Kelihatannya kamu sudah capek ya, Tumang. Kamu sudah banyak berlari hari ini. Aku juga sudah lelah. Yuk kita pulang.

Tiba-tiba di tengah perjalanan pulang, Sangkuriang melihat seekor rusa. Ia berusaha memburunya.

(Sangkuriang melepaskan anak panah)

Sangkuriang: Ah, kena. Pasti bisa tertangkap kalau dikejar. Ayo Tumang, kejar rusa itu.

(Tumang kelelahan. Ia tak mengejar rusa itu)

Sangkuriang: Tumang! Kenapa kau diam saja?! Cepat kejar rusa itu agar kita bisa makan malam ini!

(Tumang hanya bergeming, diam tak bergerak)

Sangkuriang: Tumang! Kalau kau tak mengejar rusa itu, aku akan memanahmu.

Sangkuriang menakut-nakuti Tumang dengan panahnya agar Tumang mau mengejar rusa. Namun karena Sangkuriang sudah lelah, tak sengaja tangan yang menahan anak panahnya terlepas dan anak panah itu mengenai Tumang. Tumang pun tewas.

Sangkuriang: Aduh, aku tidak berniat membunuhnya, tapi malah begini jadinya.

(Sangkuriang sedikit panik, namun ia berusaha tenang dan mengambil keputusan terbaik menurutnya)

Sangkuriang: Hmm, aku tidak berhasil berburu rusa hari ini, jadi aku akan pulang dengan tangan hampa. Tapi  ada Tumang yang tak sengaja terkena panahku. Aku pikir, daripada aku dan ibu tidak makan hari ini, Aku bawa saja daging Tumang. Hati Tumang juga akan kuberikan pada ibu.

Sangkuriang pun membawa daging Tumang ke rumahnya.

Part 3

Sangkuriang sampai di rumah dan menyerahkan daging dan hati si Tumang kepada ibunya. Dayang Sumbi tidak menyadari kalau hasil buruan yang diserahkan anaknya adalah si Tumang.

Sangkuriang: Ibu, ini aku bawa hasil buruan hari ini. Aku sudah memotong-motong dagingnya. Ini juga ada hati kesukaan ibu.

Dayang Sumbi: Wah, anak pintar. Kita akan makan enak malam ini. Baiklah, Ibu akan memasak.

Sangkuriang: Iya Bu. Aku akan menunggu masakan ibu yang enak.

Setelah memasak, Dayang Sumbi menyantap masakannya dengan Sangkuriang. Sambil menyantap makanan yang disajikan, Dayang Sumbi bertanya pada Sangkuriang tentang perburuan hari ini.

Dayang Sumbi: Nak, bagaimana perburuanmu tadi? Menyenangkan?

Sangkuriang: Tidak menyenangkan seperti biasanya, Bu. Perburuan hari ini sulit. Aku berburu rusa dari pagi tapi sangat sulit menangkap rusa-rusa itu. Aku sampai sangat kelelahan.

Dayang Sumbi: Tapi akhirnya kamu mendapatkan rusa juga kan. Kamu juga bahkan memberikan hati rusa kesukaan Ibu. Tapi rasanya sedikit berbeda ya.

(Sangkuriang tidak menanggapi sambil terus makan)

Advertisement
Dayang Sumbi: Lalu ke mana Tumang? Biasanya pada saat makan malam dia masuk ke dalam rumah. Terakhir dia berburu denganmu kan Nak?

Sangkuriang : Err... sebenarnya aku tidak mendapat seekor rusa pun hari ini, Bu. Aku dan Tumang gagal mengejar rusa untuk kita makan. Saat mengejar rusa, aku tak sengaja memanah Tumang. Lalu aku pikir tidak ada salahnya mengganti daging rusa dengan daging si Tumang agar kita bisa makan hari ini. Toh dia juga sudah mati.

(Dayang Sumbi kaget mendengar perkataan Sangkuriang)

Dayang Sumbi: Apa kamu bilang?! Ja.. jadi yang kita makan ini Tumang?! Dasar anak durhaka! Tumang itu Ayahmu!

(Dayang Sumbi mengambil centong kayu dan memukul pelipis kanan Sangkuriang keras-keras)

Sangkuriang: Aaah sakit Bu!

(Dayang Sumbi menangis dan memukul Sangkuriang lagi di pelipis kirinya dan Sangkuriang jatuh tersungkur)

Dayang Sumbi: Kamu anak durhaka. Kamu membunuh Ayahmu sendiri. Pergi kamu dari sini!

Dengan kepala yang terluka dan rasa pusing yang teramat sangat, Sangkuriang pergi dari rumahnya menuju hutan yang gelap di malam gulita. Ia pergi sambil terus menangis. Dayang Sumbi melihatnya sambil menangis. Ia sedih melihat anaknya pergi, namun rasa kecewa  menahan dirinya untuk menghentikan Sangkuriang.

Setelah amarahnya reda, Dayang Sumbi memohon suatu hal pada Dewata.

Dayang Sumbi: Wahai Dewa yang Agung, hamba telah membuat anak hamba meninggalkan hamba dan hamba tak tahu kapan ia akan kembali. Untuk itu hamba mohon agar rupa hamba tidak berubah hingga hamba bertemu dengan anak hamba sehingga ia dapat mengenali hamba.

Part 4

Beberapa tahun berlalu. Permohonan Dayang Sumbi dikabulkan oleh Dewata. Walau tahun-tahun sudah berganti, rupa Dayang Sumbi tetap cantik, sama persis seperti saat ia mengajukan permohonan dulu. Selama itu pula Dayang Sumbi hidup sebatang kara dan hidup dari menenun.

Suatu hari, seorang pemuda berparas tampan datang ke rumah Dayang Sumbi. Ia terlihat lelah.

Pemuda Tampan : Jauh juga hutan ini. Aku sampai kelelahan menelusurinya. Perbekalanku juga sudah habis. Eh, ada sebuah pondok kecil. Mungkin aku bisa beristirahat sejenak di situ.

(Pemuda Tampan menghampiri rumah Dayang Sumbi)

Pemuda Tampan: Permisi, apa ada orang di sini? Aku seorang pengembara meminta izin untuk beristirahat sebentar di . . . .

(Dayang Sumbi keluar rumah. Pemuda Tampan tertegun melihat kecantikannya)

Dayang Sumbi: Ah, iya, aku pemilik pondok ini. Kalau tuan pengembara ingin melepas lelah sejenak, tuan boleh singgah sejenak. Silahkan duduk.

(Dayang Sumbi dan Pemuda Tampan duduk di serambi rumah Dayang Sumbi)

Pemuda Tampan: Terima kasih atas kebaikan nona. Sebelumnya perkenalkan, namaku Jaka. Aku sedang mengembara untuk mencari asal-usulku.

Dayang Sumbi: Namaku Dayang Sumbi. Wah, tuan Jaka mengembara sampai ke hutan ini. Apakah dulu keluarga tuan tinggal di sekitar hutan ini?

Jaka : Aku tidak ingat tentang keluargaku. Aku bahkan tidak ingat namaku sendiri saat ditemukan oleh guruku, Ki Ageng. Ki Ageng yang memberiku nama. Ia juga mengajariku berbagai macam ilmu. Sampai pada suatu hari, ada perasaan yang mendorongku untuk  mencari asal-usulku. Lalu Ki Ageng mengatakan padaku untuk melakukan perjalanan ke hutan ini agar aku menemukan asal usulku. 

Dayang Sumbi: Semoga tuan Jaka dapat menemukan asal usul tuan. Aku senang bisa membantu dengan memberikan tempat istirahat bagi tuan.

Jaka : Sekali lagi terima kasih nona. Saat ini perbekalanku juga sudah habis. Aku mungkin akan bermalam beberapa hari sambil berburu untuk mengisi perbekalanku. Aku juga akan membantu pekerjaan sehari-hari nona dan memberikan hewan buruan untuk membalas budi nona. 

Dayang Sumbi: Oh, ya, tuan bisa menginap di rumahku ini. Kebetulan ada satu kamar kosong. Itu adalah kamar anak saya, tetapi sudah lama ia tidak pulang. Tuan bisa memakainya.

Jaka : Ah iya, terima kasih atas tumpangannya, nona Dayang Sumbi.

Sejak hari itu, Dayang Sumbi dan Jaka sering bertegur dan melakukan aktivitas bersama. Rasa percaya dan perasaan dekat di antara keduanya menimbulkan benih-benih cinta. Jaka pun menetap lebih lama.

Part 5

Suatu siang, setelah Jaka selesai berburu, ia dan Dayang Sumbi berbincang-bincang di serambi rumah. 

Dayang Sumbi: Bagaimana perburuan hari ini? Kau dapat banyak buruan?

Jaka : Cukup banyak. Aku bahkan mendapat seekor rusa besar. Sedang kuasapi dagingnya sekarang agar bisa kita simpan untuk persediaan beberapa hari. Kau tahu? Rusa itu begitu lincah, aku sampai kewalahan menangkapnya. Lihat saja rambutku yang acak-acakan ini. Aku harus bergumul dengannya dulu sampai ia menyerah.

Dayang Sumbi: Hahaha, seperti seru sekali perburuanmu kali ini. Sini, aku rapihkan rambutmu.

(Jaka tidur di pangkuan Dayang Sumbi. Dayang Sumbi mengambil sisir dan merapikan rambut Jaka)

Saat merapikan rambut Jaka, Dayang Sumbi melihat bekas luka di pelipis kanan Jaka. Ia pikir itu mungkin hanya luka biasa. Namun alangkah terkejutnya Dayang Sumbi saat menyisir bagian kiri rambut Jaka. Ia melihat luka yang hampir sama di situ. Dayang Sumbi tertegun. Luka itu pasti bukan luka biasa. Ia lalu teringat dengan Sangkuriang anaknya. Ya, luka itu tak salah lagi pasti milik Sangkuriang. Dayang Sumbi pun tersadar bahwa Jaka sebenarnya adalah anaknya yang telah lama menghilang, Sangkuriang.

Jaka/ Sangkuriang: Kenapa kamu berhenti? Rambutku sudah rapih? Kau memang baik. Selain itu kau begitu cantik dan lembut. Dayang Sumbi, sudah lama aku menyukaimu. Aku pun tahu kalau kau menyukaiku. Oleh karena itu, aku mempunyai satu niat. Aku ingin menikah denganmu.

(Dayang Sumbi yang belum pulih dari rasa terkejut akibat mengetahui bahwa Jaka adalah anaknya, kembali terkejut mendengar perkataan Jaka)

Dayang Sumbi: Ah, eh, apa kau bilang? Ingin menikahiku? Err... sebentar dulu Jaka. Aku baru menyadari sesuatu.

(Jaka/Sangkuriang bangkit dari tidurnya dan menghadap Dayang Sumbi).

Jaka/ Sangkuriang: Ada apa? Apakah perkataanku aneh? Ya, aku serius ingin menikahimu.

Dayang Sumbi: Tungu dulu Jaka. Begini, dulu aku pernah bertengkar dengan anakku. Aku memukulnya dengan centong kayu. Aku memukul tepat di kedua pelipisnya. Dan saat aku menyisir rambutmu tadi, aku baru menyadari kalau kau memiliki bekas luka yang sama di kedua pelipismu. Aku yakin kalau kau adalah anakku, Sangkuriang. Karena kau anakku, kau tidak dapat menikahiku.

Jaka/ Sangkuriang: Apa? Aku anakmu? Kau pasti bercanda. Kalau kau ibuku, kau pasti sudah menjadi sorang wanita tua. Namun kau seumuran denganku. Bahkan kau terlihat lebih muda. Kau hanya mencari alasan untuk menolak lamaranku kan?

Dayang Sumbi: Benar. Aku tidak bohong. Lihat saja bekas luka di kedua pelipismu.

Jaka/ Sangkuriang: Aku tidak percaya. Semua orang bisa memiliki bekas luka seperti ini.

(Dayang Sumbi berpikir untuk menghindari pernikahan dengan anaknya. Ia lalu memiliki sebuah ide)

Dayang Sumbi: Baiklah kalau kau tetap bersikeras mau menikahiku. Aku memiliki dua syarat untukmu. Pertama, buatkan sebuah danau dan sebuah perahu sebagai hadiah pernikahan kita. Kedua, kau harus menyelesaikan danau dan perahu tersebut sebelum fajar esok hari.

Jaka/Sangkuriang: Membuat danau dan perahu dalam waktu semalam untukmu? Apa pun syaratnya akan ku kerjakan. Baiklah, aku pergi dulu sekarang untuk memenuhi syaratmu.

Dayang Sumbi terkejut dengan tindakan Jaka/Sangkuriang yang menyanggupi tantangannya. Ia sampai tak bisa berkata-kata dan melihat Jaka/Sangkuriang pergi sambil terdiam.

Part 6

Jaka/Sangkuriang berhenti dan bertapa di pinggir Sungai Citarum. Dengan ilmu dan kesaktiannya yang diajarkan oleh Ki Ageng, ia dapat berkomunikasi dengan para jin. Ia meminta bantuan para jin untuk membendung Sungai Citarum sehingga membentuk suatu danau dan membuat sebuah kapal yang megah.

Jaka/Sangkuriang: Wahai para jin, aku bertapa ingin meminta bantuan padamu

Pemimpin jin: Apa yang mau kau minta pada kami anak muda?

Jaka/Sangkuriang: Aku ingin meminta bantuan untuk membuat sebuah danau dan sebuah kapal yang megah dalam satu malam.

Pemimpin jin: Hanya itu? Hahahaha, permintaan yang tidak sulit. Baiklah aku akan menyuruh anak buahku membantumu. Tapi anak buahku hanya membantumu sampai batas terang di langit. Ketika langit mulai terang dan fajar mulai naik, anak buahku akan langsung pergi.

Jaka/Sangkuriang: Ya,tidak apa. Terima kasih atas bantuanmu.

Jin-jin yang dimintai bantuan Jaka/Sangkuriang bekerja dengan cepat. Dalam sekejap saja mereka sudah menyusun dinding-dinding untuk membendung Sungai Citarum. Dayang Sumbi yang melihat dari kejauhan mulai khawatir. Ia lalu memikirkan cara untuk menggagalkan pekerjaan Jaka/Sangkuriang.

Dayang Sumbi: Alangkah saktinya ia. Kalau begini ia bisa memenuhi syarat yang kuajukan dengan mudah. Aku harus menggagalkannya, tapi dengan apa ya?

(Dayang Sumbi melihat kain boeh rangrang hasil tenunannya. Kain itu berwarna putih dan berkilau, persis seperti matahari terbit.)

Dayang Sumbi: Ah, ya, aku akan mengelabui ia dengan kain itu. Aku akan membuat solah-olah fajar telah terbit. Kebetulan aku memiliki kain tenunan itu dalam jumlah banyak. Aku akan meminta bantuan penduduk desa untuk menebarkannya.

Dayang Sumbi lalu pergi menuju desa di pinggir hutan. Ia meminta bantuan para penduduk untuk menebarkan kain. Penduduk yang sudah lama mengenal Dayang Sumbi bersedia membantunya.

Part 7

Pekerjaan Jaka/Sangkuriang sudah hampir selesai. Bendungan danau hampir rampung. Kapal sedikit lagi selesai. Namu, saat tiang pancang kapal akan dipasang, jin-jin yang membantu Jaka/Sangkuriang menghilang.

Jaka/Sangkuriang: Hah?! Kenapa jin-jin itu menghilang? Sedikit lagi perahu itu selesai. Aku juga yakin sekarang belum waktunya fajar. Aku sudah menghitungnya.

(Jaka/Sangkuriang melihat ke arah timur. Dari kejauhan ia melihat kaki langit yang berwarna putih dan bersinar)

Jaka/Sangkuriang: Itu..? Benarkah itu fajar? Tidak mungkin. Aku sudah memperhitungkan waktunya. Sekarang seharusnya fajar belum datang.

Tak berapa lama, sinar di timur menghilang. Langit kembali menjadi gelap. Jaka/Sangkuriang yang menyadarinya menjadi geram.

Jaka/Sangkuriang: Argh! Ya, sudah kuduga kalau itu hanya tipuan. Perempuan itu menipuku. Argh!

(Jaka/Sangkuriang menendang perahu besar yang hampir selesai. Perahu besar tersebut jatuh tertangkub.)

Jaka/Sangkuriang: Aku harus mengejar dan menemuinya.

Jaka/Sangkuriang dengan cepart berlari menuju pondok Dayang Sumbi. Sementara itu, Dayang Sumbi yang melihat Jaka/Sangkuriang mengejarnya dari kejauhan lari, Ia lari menuju Gunung Putri

Dayang Sumbi: Aku harus lari untuk menghindari amarah Sangkuriang. Dewata tolong lindungi hamba dan biarkan Sangkuriang tidak dapat menemui hamba.

(Dayang Sumbi yang tiba di Gunung Putri seketika menjelma menjadi setangkai bunga, yaitu Bunga Jaksi)

Jaka/Sangkuriang: Di mana dia?! Aku tadi melihatnya lari menuju tempat ini?! Argh.

Jaka/Sangkuriang terus berlari mencari Dayang Sumbi hingga ia sampai di tempat yang bernama Ujung Berung dan menghilang ke alam gaib.

Itulah kisah tentang legenda tangkuban perahu. Kisah tentang ibu dan anak yang terlibat konflik dan hubungan terlarang. Sang Ibu, Dayang Sumbi, berubah menjadi setangkai bunga, dan sang anak, Sangkuriang, hilang tertelan ke alam gaib. Perahu yang jatuh tertangkub akibat ditendang oleh Sangkuriang pun berubah menjadi sebuah gunung yang kini dikenal sebagai Gunung Tangkuban Perahu. 
Read More
Pengertian Tari Manurut Para Ahli dan Aspek-aspek Seni Tari

Pengertian Tari Manurut Para Ahli dan Aspek-aspek Seni Tari

Definisi/Pengertian Tari Manurut Para Ahli dan Aspek-aspek Seni Tari � Tari memiliki arti penting dalam kehidupan manusia karena dapat memberikan berbagai manfaat, seperti untuk sarana hiburan dan sarana komunikasi.

Pengertian Tari Manurut Para Ahli dan Aspek-aspek Seni Tari

A. Pengertian Tari secara Umum


Tari merupakan alat ekspresi ataupun sarana komunikasi seorang seniman kepada orang lain (penonton/penikmat). Sebagai alat, tari mampu menciptakan untaian gerak yang dapat membuat penikmatnya peka terhadap sesuatu yang ada dan terjadi di sekitarnya. 

Hal itu dikarenakan tari merupakan sebuah ungkapan pernyataan dan ekspresi dalam gerak yang memuat komentar-komentar mengenai realitas kehidupan yang mampu merasuk di benak penikmatnya setelah pertunjukkan selesai.

Oleh karena itu, menari atau menonton tarijuga dapat menambah pengalaman yang sangat berguna guna memperkaya peranan dan pertumbuhan seseorang. Sebagai sarana komunikasi, tari melalui (gerak-ruang-waktu) yang ada padanya membawa misi atau pesan-pesan tertentu untuk dapat dipahami oleh penikmatnya, sedangkan alat komunikasi seorang penari adalah tubuhnya.

Tubuh itulah yang akan bergerak menjelajahi ruang dalam waktu. Ketika kita sedang menari, misalnya pada asaat bergerak memutar, meloncat dan menjatuhkan diri ke lantai, menjalin gerak-gerak dengan orang lain dan sebagainya. Sering kali setiap orang menari mempunyai maksud ataupun tujuan tertentu, hal itu menyebabkan bentuk-bentuk tari yang tidak setiap orang bisa melakukannya.

Menari memerlukan keterampilan khusus, bahkan bakat ikut menentukan kualitas tariannya. Namun demikian, bukan berarti bahwa seseorang yang kurang berbakat tidak mempunyai peluang untuk menjadi penari yang berkualitas, karena semua keterampilan bisa dipelajari, dilatih dan dibiasakan. Seni tari bahan mediumnya adalah gerak berirama.

B. Pengertian/Definisi Tari Menurut Para Ahli


Beberapa definisi tari sangat bergantung dari latar belakang pengetahuan dan kebudayaan dari mana ahli tersebut berasal. Adapun beberapa definisi/pengertian tari menurut para ahli yaitu :

#1. Menurut Curt Sach (Jerman)
Tari adalah gerak yang ritmis.
(Buku:World History of the Dance)

#2. Menurut Corrie Hartong (Belanda)
Gerak-gerak yang diberi bentuk dan ritmis dari badan di dalam ruang.
(Buku : Danskunst)

#3. Menurut La Meri (Italia)
Tari adalah ekspresi subyektif yang diberi bentuk obyektif.
(Buku: Dance Composition)

#4. Menurut B.P.A Soerjodiningrat (Indonesia)
Gerak-gerak dari seluruh anggota tubuh/badan yang selaras dengan bunyi musik (gamelan), diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud dan tujuan di dalam tari.
(Buku : Babad lan Mekaring Djoget Djawi)
 
#5. Menurut Soedarsono (Indonesia)
Ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dengan gerak-gerak ritmis yang indah.
(Buku : Jawa dan Bali : Dua Pusat Pekembangan Drama tari Tradisional di Indonesia)

C. Aspek-aspek Tari


#1. Bentuk
#2. Gerak
  • Gerak Murni/Wantah (pure movement) : gerak yang disusun dengan tujuan untuk mendapatkan bentuk artistik/keindahan dan tidak mempunyai maksud-maksud tertentu.
  • Gerak Maknawi/Tidak Wantah (gesture) : gerak yang mengandung arti atau maksud tertentu dan telah distilasi (dari wantah menjadi tidak wantah).
#3. Tari

Berdasarkan bentuk geraknya, tari dibedakan menjadi 2  yaitu :
  • Tari Representasional : Tari yang menggambarkan sesuatu dengan jelas, contohnya : tari tani dan tari nelayan.
  • Tari Non Representasional : tari yang melukiskan sesuatu secara simbolis, biasanya menggunakan gerak-gerak maknawi. Contohnya : tari golek, bedaya dan srimpi.
#4. Irama

Dalam menari, tentunya seorang penari harus menguasai beberapa hal. Salah satu diantaranya yakni kepekaan irama, adapun kepekaan tersebut antara lain :
  • Kepekaan terhadap irama iringan (lagu atau gendhing).
  • Kepekaan terhadap irama iringan gerak, yaitu menggerakkan anggota tubuh dengan tempo yang telah ditentukan.
  • Kepekaan terhadap irama jarak, maksudnya adalah pengambilan jarak antara anggota tubuh yang digerakkan sesuai dengan tata aturan yang ditetapkan pada suatu tarian tertentu.
    Jiwa
Ada tiga hal dalam jiwa manusia, yakni cipta (akal), rasa (emosi) dan karsa (kehendak). Ketiga hal itu senantiasa bekerja sama dan saling melengkapi dalam setiap aktivitas tari.

Materi tari lainnya : Unsur Pelengkap/Pendukung Sajian Tari

Demikianlah artikel singkat mengenai Definisi/Pengertian Tari Manurut Para Ahli dan Aspek-aspek Seni Tari, semoga dapat menambah wawasan kita terhadap sebuah karya seni.

Salam Pelajar Indonesia !

Read More
Unsur-unsur Pelengkap/Pendukung Sajian Tari

Unsur-unsur Pelengkap/Pendukung Sajian Tari

Unsur-unsur Dasar Pelengkap/pendukung sajian tari antara lain yaitu iringan (musik), tema, kostum, tata rias, tempat pentas atau panggung, tata lampu/pencahayaan, dan tata suara.

Unsur-unsur Pelengkap Sajian Tari

A. Iringan (musik)


#1. Dasar hubungan musik dan tari.
#2. Fungsi musik
  • Sebagai pengiring tari, berarti peranan musik yang tujuannya untuk menunjang penampilan tari.
  • Musik sebagai pemberi suasana tari.
  • Musik sebagai ilustrasi atau pengantar tari.

B. Tema


  1. Sumber tema diantaranya yaitu :
  2. Pengalaman hidup.
  3. Kehidupan binatang.
  4. Kejadian sehari-hari.
  5. Cerita-cerita rakyat.
  6. Sejarah dari seorang tokoh tertentu.
  7. Karya sastra.
  8. Upacara-upacara tertentu.
  9. Persepsi dari seni budaya, seperti drama, musik, sastra, dan sebagainya.

C. Tata Busana


Penggunaan busana tari hendaknya senantiasa mempertimbangkan hal-hal berikut ini :
  1. Busana tari hendaknya enak dipakai (etis) dan sedap dilihat oleh penonton.
  2. Mempertimbangkan isi/tema tari sehingga bisa menghadirkan suatu kesatuan/keutuhan.
  3. Bisa merangsang imajinasi penonton.
  4. Harus memperhatikan bentuk-bentuk gerak tariannya agar tidak mengganggu gerak si penari.
  5. Keharmonisan dalam pemilihan atau memperpadukan warna sangatlah penting, terutama harus diperhatikan efeknya terhadap tata cahaya.
Arti Simbolis
  • Warna Merah : simbol keberanian dan agresif.
  • Warna Biru : kesetiaan dan ketentraman.
  • Warna Kuning : keceriaan atau kesan gembira.
  • Warna Hitam : kebijaksanaan atau kematangan jiwa.
  • Warna Putih : kesucian atau bersih.

D. Tata Rias


Fungsi rias antara lain adalah untuk mengubah karakter pribadi menjadi karakter tokoh yang sedang dibawakan untuk memperkuat ekspresi dan untuk menambah daya tarik penampilan.
Tata rias panggung (untuk pertunjukkan) berbeda dengan rias sehari-hari.

Prinsip penataan rias tari antara lain :
  • Rias hendaknya mencerminkan karakter seorang tokoh/peran.
  • Kebersihan dan kerapihan rias perlu diperhatikan.
  • Garis-gari yang dikehendaki haruslah jelas.
  • Ketepatan pemakaian rias.

E. Tempat Pentas


Bentuk-bentuk tempat pertunjukkan dilapangan terbuka atau arena terbuka, di pendopo dan di panggung (stage).

F. Tata Lampu/Cahaya dan Tata Suara


Sarana dan prasarana dalam sebuah pertunjukkan merupakan perlengkapan untuk memberikan kenikmatan dan kenyamanan penontonnya, serta untuk menunjang kualitas pertunjukkan.

Sarana telah dilengkapi dengan peralatan yang menunjang penyelenggaraan pertunjukkan, khususnya tata lampu (lighting) dan tata suara (sound system). Tata lampu dan tata suara sebagai unsur-unsur pelengkap saja tapi berfungsi sebagai pembantu dalam kesuksesan sebuah pagelaran seni tari. Di dalam teknik kerjanya, antara tata lampu dan tata suara tidak dapat dipisahkan.

Adapun beberapa jenis lampu yang seing digunakan dalam pertunjukkan tari yaitu :
  • Lampu khusus atau spot light, biasanya digunakan untuk menyinari objek-objek secara khusus.
  • Lampu yang berfungsi mengikuti objek yang sering disebut dengan follow spot light adalah lampu sentral yang dipakai untuk objek-objek yang bergerak. Misalnya pada saat penari sedang berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain.
  • Strip light sejns spot light adalah lampu berderet dan bermacam-macam warna yang terletak pada pentas bagian belakang. Lampu ini biasanya disiarkan pada latar belakang (back drop) untuk memperoleh suasana-suasana tertentu. Misalnya lampu kuning dihadapkan untuk mendapatkan suasana ceria.
Tata letak lampu dan arah penyinaran sering menandai dari lampu :
  • Front light : penyinaran dilakukan dari arah depan objek yang disinari, biasanya lampu ini terletak di bagain depan pentas.
  • Side light : penyinaran yang dilakukan dari arah samping objek, letaknya di bagian samping (side wing).
  • Back light : penyinaran dari belakang objek, biasanya lampu ini terletak di bagian belakang bawah pentas.
  • General light : penyinaran keseluruhan pentas. Lampu ini fungsinya untuk menerangi seluruh, biasanya diletakkan di atas pentas.
Baca juga : Pengertian dan aspek tari tenurut para ahli
    Dalam dunia pertunjukkan, terdapat istilah block auts, yaitu istilah untuk menyeburkan panggung/pentas dalam keadaan gelap (tanpa sinar). Apabila kita ingin memperoleh kesan atau suasana tertentu dari efek warna cahaya (color medium), dapat digunakan warna-warna cahaya sebagai berikut :
    • Warna Merah : suasana tegang/marah.
    • Warna Biru/Ungu : suasana sedih/mencekam.
    • Warna Kuning agak putih: suasana gembira atau kebahagiaan.
    Nah demikianlah artikel singkat mengenai Unsur-unsur Pelengkap Sajian Tari, semoga bermanfaat dan mampu menambah wawasan sobat mengenai sebuah karya seni tari.

    Salam Pemuda Hebat !
    Read More
    Tenaga Pembentuk Muka Bumi : Endogen & Eksogen

    Tenaga Pembentuk Muka Bumi : Endogen & Eksogen

    Tenaga Endogen dan Eksogen Pembentuk Muka Bumi � Bumi kita tercinta sejatinya tercipta dengan kurun waktu yang sangat lama, yakni sekitar 4, 65 miliar tahun yang lalu. 

    Dari awal mula terbentuknya, bumi mengalami berbagai perubahan bentuk. Sama halnya dengan bentuk permukaannya yang dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan.

    Tenaga Pembentuk Muka Bumi : Endogen & Eksogen

    Bentuk muka bumi sangat bervariasi, ada yang permukaannya tinggi ada juga yang rendah. Nah, tinggi rendahnya permukaan bumi sering kita sebut dengan istilah relief bumi. Adapun nama cabang ilmu yang mempelajari bentuk muka bumi yaitu Ilmu Geomorfologi. 

    Dalam proses perkembangannya, bumi dipengaruhi oleh 2 kekuatan besar yang merubah bentuk muka bumi. 2 kekuatan besar itu sering kita sebut dengan tenaga endogen (tenaga dari dalam bumi) dan eksogen(tenaga dari luar bumi). 

    Kembali ke topik, Tenaga endogen mencakup aktivitas tektonisme (perkerakan lempeng tektonik) dan aktivitas vulkanisme. Sedangkan tenaga eksogen terdiri atas proses pelapukan, erosi, dan pengendapan (sedimentasi).

    Tak lengkap rasanya jika 2 kekuatan tersebut tidak dijabarkan penjelasannya, berikut ulasan lengkapnya :

    A. TENAGA ENDOGEN 


    Endogen berasal dari kata endos (artinya dalam) dan genos (artinya asal).

    Tenaga Endogen adalah tenaga yang memiliki sifat konstruktif (membangun), artinya membangun muka bumi dari bentukan-bentukan yang belum ada menjadi ada. Tenaga endogen dapat diklasifikasikan menjadi 2, yaitu : pengaruh aktivitas tektonisme dan vulkanisme. 

    Adapun penjelasannya :

    #1. Pengaruh Tektonisme

    Sobat tahu benua kan ? Nah ternyata benua merupakan bagian yang terlihat di atas permukaan laut dari berbagai lempeng kerak bumi. 

    Dalam proses pendinginannya, bagian luar bumi yang berwujud padat pada akhirnya mengeras membentuk lapisan batuan yang dinamakan kerak bumi. Kerak bumi kemudian mengalami retakan-retakan sehingga terpecah satu sama lain.

    Lapisan kerak bumi dan lapisan mantel atas yang berwujud padat bersatu membentuk lapisan litosfer (lapisan batuan yang tebalnya bisa sampai 150 km), lapisan tersebut kemudian kita kenal sebagai lempeng tektonik, besar kecilnya bervariasi.

    Semua lempeng tektonik mengambang di atas lapisan batuan yang panas, cair, liat di bagian mantel atas (sering disebut dengan lapisan astenosfera). Karena lapisan astenosfera bewujud cair dan panas, maka menimbulkan arus konveksi (memutar) dan menyebabkan lempeng yang mengambang di atasnya ikut bergerak. Gejala pergerakan lempeng litosfer ini yang sering disebut dengan tektonisme atau diastropisme.

    Sehubungan dengan itu, Haartman mengemukakan pendapatnya mengenai tektonisme. Menurutnya, tektonisme merupakan dislokasi (perubahan posisi dari batuan) yang terjadi pada batuan di dalam bumi.

    Berdasarkan jenis gerakan dan luas wilayah yang mempengaruhinya, tenaga tektonik dibedakan menjadi 2, yaitu gerak orogenesa dan epirogenesa. 

    Apa itu gerak orogenesa dan epirogenesa ?

    a.) Gerak orogenesa adalah gerakan tenaga endogen yang relatif cepat dan meliputi daerah yang relatif sempit. Gerakan ini menyebabkan terbentuknya pegunungan, misalnya terbentuknya deretan lipatan pegunungan muda Sirkum Pasifik. Selain itu juga, akan menghasilkan patahan dan lipatan.

    b.) Gerak epirogenesa adalah gerakan yang sangat lambat, waktu yang lama dan meliputi area yang sangat luas. Contohnya yaitu terjadi di Pantai Timor, Pantai Skandinavia dan Teluk Hudson.
    Gerak epirogenesa dibedakan lagi menjadi 2, yaitu :

    Epirogenesa positif : gerakan yang ditimbulkan menuju ke dalam bumi atau penurunan. Dapat dikarenakan juga oleh tambahan beban, seperti adanya sedimen yang sangat tebal, sehingga lautan seakan-akan naik. Contoh dari peristiwa ini yaitu di Pantai Stockholm, naik rata-rata 1m/100 tahun.

    Epirogenesa negative : gerakan yang ditimbulkan menuju ke luar bumi, biasanya berupa pengangkatan. Penyebabnya yaitu pengurangan beban lapisan kerak bumi, misalkan es mencair sehingga laut seakan-akan turun. 

    Lempeng tektonik akan mengikuti kemana gerakan cairan astenosfera bergerak. Hal itu memungkinkan lempengan tektonik tersebut bisa bertemu/bertabrakan satu sama lain (subduksi) dan bisa juga saling berpisah satu sama lain. Selain itu, kemungkinan lainnya adalah bergerak sejajar dengan arah berlawanan.

    Lempeng tektonik dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu lempeng benua dan lempeng samudera. Saat terjadi tabrakan antar lempeng (subduksi), bagian yang bisa meleleh adalah lempeng samudera karena kerapatannya yang lebih padat, sedangkan lempeng benua tidak mengalami pelelehan.
    Dari penjelasan tersebut, dapat kita simpulkan bersama bahwa :
    • Jika kedua lempeng yang bertemu adalah lempeng benua, maka tidak terbentuk gunung api.
    • Jika kedua lempeng yang bertemu adalah lempeng samudera, maka akan terbentuk gunung api.
    • Jika kedua lempeng yang bertemu adalah salah satu lempeng benua atau samudera, maka akan terbentuk gunung api.
    Pertemuan antar lempeng menghasilkan berbagai bentuk muka bumi. Pada keadaan lempeng bertemu, kita akan bisa melihat berbagai kenampakan :
    • Gunung tak berapi yang menjulang tinggi : Punjak Jaya Wijaya, Himalaya, dan lain-lain.
    • Gunung api : Gunung Slamet, G.Merapi, G.Bromo, dan lain-lain.
    • Rangkaian pegunungan : Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediteranian.
    • Rangkaian pulau vulkanik : Filipina.
    • Palung laut : Palung Mariana.
    Pada keadaan lempeng berpisah, misalnya di tengah Samudera Pasifik dan Samudera Atlantik, kita akan menemukan rangkaian pegunungan dasar laut, punggung tengah samudera, dan sederet pulau vulkanik.

    Jika daerah subduksi merupakan tempat peleburan lempeng tua, di mana tempat di mana lempeng berpisah merupakan tempat terbentuknya lempeng baru.

    #2. Pengaruh Vulkanisme

    Apa itu vulkanisme ? Vulkanisme merupakan peristiwa yang erat kaitannya dengan aktivitas gunung api. Aktivitas gununga api yang dimaksud ialah pergerakan magma dari dalam litosfer yang menyusup ke lapisan di atasnya hingga sampai ke permukaan bumi.

    Magma dengan pergerakannya juga turut membentuk permukaan bumi menjadi bervariasi. Magma juga berperan dalam pembentukan gunung, bukit, igir, lembah, dan sebagainya. Adapun beberapa bentuk gunung api yaitu :
    • Gunung Cone Debu (Cinder Cone)
    • Gunung Perisai (Shield Volcano)
    • Gunung Strato (Strato Volcane)
    • Gunung Kaldera (Caldera Volcano)
    • Gunung Celah (Fissure Volcano)

    B. TENAGA EKSOGEN


    Endogen berasal dari kata eksos (artinya luar) dan genos (artinya asal).

    Jadi, tenaga eksogen adalah tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari luar. Sifat dari tenaga ini yaitu MERUSAK, dengan kata lain mengubah bentuk muka bumi yang telah ada.

    #1. Pelapukan

    Proses pelapukan dapat mengakibatkan hancurnya batuan sehingga dapat menyebabkan pecahnya batuan dan perubahan susunan kimianya/dekomposisinya. Pelapukan dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :

    Pelapukan Fisik, menyebabkan pecahnya batuan tanpa merubah susunan kimianya. Hal ini dapat terjadi karena perbedaan temperature yang tinggi, pengerjaan aliran air, beku celah, dan lain-lain. Pelapukan ini sering terjadi di daerah sub tropis dan sedang, terutama karena perbedaan suhu musim panas (bisa mencapai 40 derajat celcius) dan musim dingin (bisa di bawah 0 derajat celcius).

    Pelapukan Kimia, terjadi jika ada mineral di batuan yang larut dalam air sehingga merubah komposisi kimianya. Para ahli memperkirakan asinnya air laut sebagai akibat pencucian garam-garam di batuan yang terlarut oleh air hujan dan terbawa ke laut. Contohnya yaitu pelapukan daerah kapur oleh hujan (pelapukan ini intensif terjadi di daerah bercurah hujan tinggi).

    Pelapukan Biologi, pelapukan ini dilakukan oleh makhluk hidup/organisme. Pada dasarnya pelapukan ini merupakan gabungan dari pelapukan fisik dan kimia. Sebagai ilustrasi, pelapukan yang dilakukan oleh akar pohon, gerakan akar yang mampu memecahkan batuan termasuk kategori fisik, namun pada saat bersamaan, akar mengeluarkan enzim untuk melunakkan batuan dan mengambil mineral dari sana, termasuk pelapukan kimia. Pelapukan biologi ini menjadi yang paling intensfi di Indonesia dibanding jenis pelapukan lainnya.

    #2. Erosi dan Sedimentasi

    Pelapukan akan diteruskan oleh proses pengikisan dan pengendapan kembali. Adapun macam-macam erosi dapat dilihat pada ulasan berikut :

    Erosi oleh air permukaan

    Erosi ini dapat berupa erosi air percik, erosi lapisan, dan erosi parit. Erosi parit terjadi jika titik air hujan membentur tanah langsung. Ada bagian tanah yang terlempar dan menyisakan lubang-lubang kecil. Erosi lapisan terjadi jika air mulai berkumpul dan mengalir perlahan. Lapisan paling atas sedikit demi sedikit akan terkikis dan hilang, sehingga tanah menjadi tidak subur lagi. Erosi parit terjadi di daerah dengan aliran sungai yang cepat, sehingga membentuk parit-parit.

    Adapun faktor yang mempengaruhi erosi air :
    • Volume air, semakin banyak air semakin kuat erosinya.
    • Kemiringan lahan, semakin miring lahan maka proses erosi semakin besar.
    • Keadaan vegetasi (tumbuhan), semakin lebat vegetasinya maka proses erosi semakin lambat.
    • Beberapa hasil erosi karena pengerjaan air yang lain misalnya kipas aluvial (biasanya ada di lembah, di kaki bukit), lembah, tebing curam (canyon), dan jurang.

    Erosi oleh sungai

    Erosi di sungai dibedakan menjadi 2, yaitu erosi horisontal/lateral (sungai jadi melebar) dan erosi vertikal (sungai jadi lebih dalam). Beberapa hasil pengendapan sungai berupa endapan fluvial (endapan di tubuh sungai atau gosong pasir), tanggul alam, dan dataran banjir/flood plain (material yang diendapkan pada daerah yang terendam ketika banjir dan kering dalam keadaan normal).

    Erosi oleh air terjun

    Erosi oleh air terjun merupakan erosi vertikal (semakin dalam). Di daerah jatuhnya air dan erosi mundur (tebing jadi roboh) di pangkal asal jatuhnya air.

    Erosi di daerah kapur

    Erosi air tanah di daerah kapur merupakan kelanjutan dari pelapukan kimia. Hal ini mampu mengakibatkan terjadinya bentang alam berupa dolina, uvala (beberapa dolina jadi satu), stalaktit, stalakmit, pilar (stalatit dan stalakmit bergabung), tirai, gua kapur, sungai bawah tanah.

    Erosi oleh gelombang

    Gelombang ketika terhempas di pantai mempunyai daya erosi yang cukup besar. Manakala gelombang itu terhempas tebing pantai yang curam, maka lambat laun akan terbentuk relung (cekungan karena abrasi gelombang) dan cliff (tebing curam yang menggantung).

    Dalam perkembangannya, relung dapat berubah menjadi gua laut jika semakin dalam. Jika gua laut semakin dalam dan membentuk tembusan lubang, maka bagian atasnya dapat disebut dengan busur/arch.

    Contoh hasil erosi oleh gelombang laut misalnya Batu Hiu di Pangandaran. Hasil pengendapannya berupa dataran abrasi, nehrung, dan laguna.

    Jika erosi gelombang terus dibiarkan, lama kelamaan pantai yang landai akan menjadi curam. Oleh karena itu, pemerintah membuat zona pemecah gelombang. Pemecah gelombang dapat berupa batu yang dibungkus jalinan kawat, maupun berupa hutan bakau dengan akarnya.

    Erosi oleh angin

    Erosi yang dilakukan oleh angin dinamakan deflasi. Erosi jenis ini lebih sering terjadi di daerah kering/arid hingga gurun, dimana angin mampu membawa material lepas yang mampu terbawa angin. Hasil erosi oleh angin dapat berupa : butte, mesa atau plateau. Ketiganya memiliki permukaan yang rata. Bedanya kalau butte itu kecil, mesa lebih luas, dan plateau sangat luas.

    Jika pada saat angin bertiup dengan membawa butiran pasir dan butiran pasir turut mengerosi lahan, maka proses itu disebut dengan korasi. Hasil dari proses ini berupa batu jamur, misalnya di Gurun Atacama, Chili.

    Beberapa hasil sedimentasi aeolis adalah bukit pasir (sand dunes), barchan (gumuk pasir berbentuk bulan sabit/tapal kuda), dan tanah loss (terbentuk dari endapan debu padang pasir yang terbentuk jauh dari padang pasir).

    Contoh bukit pasir dan barchan terdapat di Pantai Parangtritis, Yogyakarta. Sedangkan tanah loss di Jerman yang diperkirakan berasal dari Gurun Gobi di Asia dan tanah loss di Amerika Serikat, China-Mongolia. Perlu diketahui bersama, tanah loss ternyata sangatlah subur untuk pertanian jika cukup air.

    Erosi oleh Gletser (eksarasi)

    Apa itu gletser ? Gletser merupakan masa es yang bergerak secara perlahan. Jika pergerakan es itu terjadi secra cepat, disebut dengan lawina es. Ada 2 jenis gletser, yaitu gletser pegunungan tinggi dan gletser benua/gletser kontinental (misalnya di Islandia dan Greenland).

    Hasil erosi glasial berupa terbentuknya lereng-lereng terjal sedangkan hasil pengendapannya beruapa daratan morena yang umumnya berada di kaki gunung , dimana gletser mencair dan meninggalkan material hasil erosi yang dibawanya. 

    Umumnya dataran morena bersifat subur untuk pertanian. Dataran morena banyak terdapat di Eropa.

    Materi lainnya : Pola Pemukiman Penduduk Zaman Sekarang

    Demikianlah artikel mengenai Tenaga Endogen dan Eksogen Pembentuk Muka Bumi, semoga mampu menambah wawasan kita terhadap Ilmu Geografi mengenai pembentuk muka bumi.
    Salam Pelajar Indonesia !
    Read More
    Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi, Struktur, Kaidah Kebahasaan, dan Cara Menyusunnya

    Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi, Struktur, Kaidah Kebahasaan, dan Cara Menyusunnya

    Hai sobat kembali lagi di blog SiswaMaster.com, kali ini kita akan mempelajari pengertian, struktur, ciri/kaidah kebahasaan, contoh dan cara memproduksi/menyusun teks laporan hasil observasi (LHO). Apa sih teks LHO itu ? Daripada semakin penasaran, yuk simak pembahasan kita kali ini......

    Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi, Struktur, Ciri Kebahasaan, dan Contohnya

    A. DEFINISI/PENGERTIAN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI


    Observasi : Pengamatan

    Teks Laporan Hasil Observasi adalah teks yang menjelaskan informasi mengenai sesuatu, baik itu hewan, tumbuhan, alam, fenomena sosial, hasil karya manusia, dan/atau fenomena alam sesuai fakta dengan klasifikasi kelas dan subkelas yang ada di dalamnya berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan.

    Masih belum paham ?

    Singkatnya, teks LHO adalah sebuah teks yang akan memaparkan hasil observasi secara sistematik dan objektif berdasarkan kenyataan/fakta yang ada.
    Teks jenis ini juga mendeskripsikan mengenai bentuk, ciri, dan/atau sifat umum suatu objek. Objek tersebut dapat berupa manusia, benda, hewan, tumbuhan, atau berbagai peristiwa yang terjadi di dunia ini.

    B. APA TUJUAN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI ?


    Tujuan teks LHO adalah untuk menyampaikan informasi tentang klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu secara apa adanya sesuai kriteria tertentu sebagai hasil pengamatan (secara sistematis dan objektif) serta untuk memecahkan suatu persoalan berupa hipotesis hasil pengamatan.

    Adapun tujuan lainnya yaitu :
    • Untuk mengatasi suatu persoalan.
    • Untuk menemukan teknik atau cara terbaru.
    • Untuk mengambil keputusan yang lebih efektif.
    • Untuk melakukan pengawasan dan/atau perbaikan.
    • Untuk mengetahui perkembangan suatu permasalahan.

    C. APA FUNGSI DARI TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI ?


    1. Melaporkan tanggung jawab sebuah tugas dan kegiatan pengamatan.
    2. Sebagai sumber informasi terpercaya.
    3. Menjelaskan dasar penyusunan kebijaksanaan, keputusan dan/atau pemecahan masalah dalam pengamatan.
    4. Sarana untuk pendokumentasian.

    D. APA BEDANYA ANTARA TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI DENGAN TEKS DESKRIPSI ?


    Keduanya memang sama-sama menyampaikan informasi sesuai fakta, tapi letak perbedaannya ada pada sifatnya yaitu :

    • Teks Laporan Hasil Observasi  : bersifat universal yang di dalamnya ada klasifikasi dan fakta deskripsi.
    • Teks Deskripsi : bersifat unik dan individual yang di dalamnya ada deskripsi spesifik.

    E. STRUKTUR TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI DAN PENJELASANNYA


    #1. Pernyataan Umum/Klasifikasi 

    Berisi tentang informasi/pengertian mengenai sesuatu yang dibahas atau hasil pengamatan yang telah dilakukan.

    Bagian ini dapat diartikan juga sebagai pembuka karangan secara umum dengan menjelaskan penggolongan/klasifikasi tentang objek yang hendak dilaporkan, seperti : benda, tumbuhan, lingkungan, organisme, hewan, fenomena sosial, fenomena alam, dan lain sebagainya.

    Pada bagian ini objek akan diklasifikasi berdasarkan atas persamaan dan/atau perbedaannya. Kemudian kriteria tersebut digunakan untuk membedakan kelas, subkelas dan rincian yang lebih mendetail lagi.

    #2. Paragraf yang terdiri dari anggota/aspek yang dilaporkan

    Pada bagian ini, berisi penjelasan secara rinci mengenai informasi yang akan disampaikan berdasarkan hasil pengamatan.

    Pada bagian ini, akan diuraikan klasifikasi atau penggolongan secara runtut dari kelas yang besar hingga menjadi kelas yang kecil (subkelas). Misalnya penggolongan diikuti rincian dari aspek perilaku, genetik, lingkungan, fungsi, peran, fisik, atau kepribadiannya.

    F. CIRI-CIRI TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI


    1. Ditulis secara lengkap dan sempurna.
    2. Bersifat objektif, global dan/atau universal.
    3. Objek yang akan dibicarakan/dibahas adalah objek tunggal.
    4. Ditulis berdasarkan fakta sesuai dengan pengamatan yang telah dilakukan.
    5. Informasi teks merupakan hasil penelitian terkini yang sudah terbukti kebenarannya.
    6. Tidak mengandung prasangka/dugaan/pemihakan yang menyimpang atau tidak tepat.
    7. Saling berkaitan dengan hubungan berjenjang antara kelas dan subkelas yang terdapat di dalamnya.
    8. Tidak adanya bagian penutup dari penulis. Penulis hanya melaporkan apa yang dilihat dan diketahuinya berdasarkan hasil analisis serta observasinya.
    9. Menitikberatkan pada pengelompokkan segala sesuatu ke dalam jenis-jenis dengan ciri atau keadaannya secara umum.
    10. Disajikan secara menarik, baik dalam hal kata, bahasa jelas, isinya berbobot maupun susunannya logis.
    11. Teks Laporan Hasil Observasi menggambarkan sesuatu secara umum dan sesuai fakta, tanpa adanya opini penulis.
    12. Teks deskripsi menggambarkan secara khusus (unik dan individual) dan menggunakan sudut pandang penulis.

    G. CIRI/KAIDAH KEBAHASAAN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI


    #1. Menggunakan frasa nomina yang diikuti penjenis dan pendeskripsi.

    #2. Menggunakan verba relasional, seperti : ialah, merupakan, adalah, yaitu, digolongkan, termasuk, meliputi, terdiri atas, disebut, dan lain-lain (digunakan untuk menyatakan definisi pada istilah teknis atau istilah yang digunakan secara khusus pada bidang tertentu).

    #3. Menggunakan verba aktif alam untuk menjelaskan perilaku, seperti : bertelur, membuat, hidup, makan, tidur, dan sebagainya.

    #4. Menggunakan kata penghubung yang menyatakan :
    • Tambahan : dan, serta
    • Perbedaan : berbeda dengan
    • Persamaan : sebagaimana, seperti halnya, demikian halnya, hal demikian, sebagai, hal yang sama
    • Pertentangan : sedangkan, tetapi, namun, melainkan, sementara itu, padahal berbanding terbalik
    • Pilihan : atau
    #5. Menggunakan paragraf dengan kalimat utama untuk menyusun informasi utama, diikuti rincian aspek yang hendak dilaporkan dalam beberapa paragraf.

    #6. Menggunakan kata keilmuwan atau teknis, seperti : herbivora, degeneratif, osteoporosis, mutualisme, parasitisme, pembuluh vena, leukimia, syndrom, phobia, dan lain-lain.

    H. SIFAT TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI


    • Bersifat Informatif.
    • Bersifat Komunikatif.
    • Bersifat Objektif.

    I. SYARAT/KRITERIA TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI YANG IDEAL, BAIK DAN BENAR


    • Memiliki susunan struktur teks yang urut dan lengkap.
    • Dalam struktur teks tidak memiliki kesimpulan/penutup.
    • Di dalam teks tidak ada opini dari penulis.
    • Teks menjelaskan sebuah informasi yang benar adanya (sesuai fakta).

    J. LANGKAH MEMPRODUKSI/MENYUSUN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI


    1. Membuat judul laporan sesuai dengan pengamatan yang telah dilakukan.
    2. Membuat kerangka teks dengan menitikberatkan pembuatan gagasan utama sesuai dengan hasil pengamatan.
    3. Menyusun teks berdasarkan gagasan utama yang telah dibuat, diawali dengan paragraf pernyataan umum lalu ke bagian isi (anggota/aspek yang dilaporkan). Jadi, setelah membuat klasifikasi secara umum, langkah selanjutnya adalah menjabarkan klasifikasi tersebut berdasarkan hasil pengamatan (jika belum maksud, sobat bisa lihat contoh teks LHO di bawah)
    4. Meneliti kembali hasil penulisan teks, jika terdapat kalimat janggal atau terdapat kesalahan penulisan, segera perbaiki kembali.
    Baca artikel lainnya : Pengertian teks anekdot dan contohnya

    Demikianlah artikel mengenai pengertian, struktur, kaidah kebahasaan, contoh dan cara memproduksi/menyusun teks laporan hasil observasi, semoga dapat menambah wawasan kita terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia.

    Kurang paham mengenai pembahasan kita kali ini ? Yuk tanya dikomentar :)
    Read More
    Tujuan, Proses dan Latar Belakang Pendudukan Jepang di Indonesia

    Tujuan, Proses dan Latar Belakang Pendudukan Jepang di Indonesia

    Tujuan, Proses dan Latar Belakang Jepang Menjajah Indonesia �  Walaupun Jepang hanya menjajah Indonesia selama kurang lebih 3,5 tahun, tapi tetap saja kerugian yang ditimbulkan cukup berpengaruh terhadap bangsa Indonesia.
    Tujuan, Proses dan Latar Belakang Pendudukan Jepang di Indonesia

    Sehubungan dengan itu, Jepang tentu memiliki tujuan untuk menjajah Indonesia dan ada yang melatar belakangi penjajahan Jepang di Indonesia.

    Ingin tahu penjelasannya lebih dalam lagi ? Yuk simak pembahasannya.....

    A. LATAR BELAKANG PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA


    #1. Restorasi Meiji

    Awal mula Restorasi Meiji yaitu ditandai dengan pergantian pemegang kekuasaan pemerintahan Jepang, yang semula dipegang oleh Shogun Yoshinobu kemudian digantikan oleh Kaisar Tenno Meiji.

    Setelah Jepang diperintah oleh Kaisar Tenno Meiji, Jepang melakukan berbagai restorasi di bidang pemerintahan, pendidikan, ekonomi, dan militer. Pembaharuan tersebut membawa akibat perubahan haluan politik Jepang yang semula menutup diri berubah menjadi Imperialis.

    Dengan gerakan perubahan Restorasi Meiji yang dilakukan oleh Jepang, Jepang menjadi negara industri modern, perdagangan dan militer yang mampu bersaing dengan bangsa Barat.

    Karena perubahan besar-besaran Jepang dalam berbagai bidang, tentu memaksa Jepang untuk mencari negara yang dapat dijadikan sebagai tujuan pemasaran, sumber bahan mentah dan bahan baku, serta tenaga kerja yang murah. Sayangnya gerakan Jepang kala itu masih bersifat imperialis sehingga merugikan wilayah telah diekspansi.

    #2. Paham Hakko-Ichi-u

    Paham Hakko-Ichi-u adalah paham yang berasal dari aliran shinto (Shintoisme), khususnya tentang Hakko-Ichi-u. Apa itu Hakko-Ichi-u ? Hakko-Ichi-u adalah ajaran tentang kesatuan keluarga umat manusia (dunia merupakan keluarga).

    Ajaran ini diterjemahkan bahwa Jepang sebagai negara maju bertanggung jawab untuk membentuk kesatuan keluarga umat manusia dengan memajukan dan mempersatukan bangsa-bangsa di dunia, termasuk Indonesia.

    Pada masa Kekaisaran Tenno Meiji, ajaran hakko ichiu dimodifikasi dan dipropagandakan dengan situasi dan kondisi pada saat itu, yang intinya antara lain :
    • Jepang merupakan pusatnya dunia dan Kaisar adalah pemimpinnya. Kaisar merupakan dewa di dunia yang merupakan perwujudan dari Dewi Matahari (Amiterasu Omikami).
    • Jepang dilindungi oleh kekuatan Kami (dewa) secara utuh sehingga Jepang merupakan negara yang kuat, istimewa dan lebih baik dari negara lainnya di dunia.
    • Jepang memiliki hak dan kewajiban untuk menyatukan berbagai bangsa di dunia menjadi satu keluarga di mana Jepang sebagai pemimpinnya.
    Ajaran Hakko Ichiu telah berhasil mengorbankan semangat bangsa Jepang dan saat itu mulai tumbuh kepercayaan bahwa menaklukkan bangsa lain merupakan tugas suci yang mulia seperti halnya berbakti kepada Sang Kaisar.

    Hakko-Ichi-u diperkuat oleh keterangan antropolog yang menyatakan bahwa bangsa Jepang dan Indonesia itu serumpun. Untuk merealisasikan keinginannya tersebut, maka sebelum Jepang datang ke Indonesia sudah mengirim para spionase terlebih dahulu. Spionase tersebut datang ke Indonesia pada tahun-tahun sebelumnya.

    #3. Jepang Tampil sebagai Negara Agresor (Militer Modern)

    Perubahan besar-besaran karena Restorasi Meiji memberikan pengaruh cukup kuat, tak terkecuali di bidang kemiliteran. Dengan didukung semangat juang yang tinggi dan persenjataan modern, keberhasilan Jepang dalam bidang militer yakni mampu melakukan ekspansi dan bergabung dengan Inggris dalam persiapan untuk menyerang Rusia.

    Karena paham politik yang sudah berubah haluan menjadi imperialis, maka Jepang membutuhkan daerah-daerah baru, salah satu yang dimaksud adalah Indonesia.

    Keinginan Jepang untuk menguasai Indonesia dikarenakan Indonesia memiliki kekayaan Sumber Daya Alam yang dapat dimanfaatkan untuk perkembangan industri perang.

    Bukti dari keberhasilan Jepang dalam menginvasi negara lain dibuktikan dengan :
    • Pada tahun 1894-1895 : Merebut Semenanjung Liao Tsung, Cina dan Pulai Formosa, Korea.
    • Pada tahun 1904-1905 : Merebut Manchuria, Port Arthur dan Pulau Sachalin dari Rusia.
    • Pada tahun 1914-1918 : Merebut wilayah jajahan Jerman di Asia (Perang Dunia I).
    • Pada tahun 1927 (Pemerintahan Perdana Menteri Baron Tanaka) : Menguasai Asia Timur dan Asia Selatan.
    • Pada tahun 1931 : Menguasai Manchuria.
    • Pada tahun 1932 : Mendirikan Kerajaan Manchuria dan mengangkat henry Pu-Yi sebagai Rajanya.
    Tampilnya Jepang sebagai Negara Industri Modern dan Indonesia yang Merupakan Negara Kaya Raya

    Keberhasilan Jepang sebagai negara Industri terbesar di Asia karena pengaruh Restorasi Meiji mengakibatkan kekurangan sumber daya alam dan bahan baku yang dibutuhkan untuk mendukung perekonomian. Demi terwujudnya pemenuhan kebutuhan, Jepang melakukan ekspansi dan menyerbu Indonesia untuk mendapatkan SDA di Indonesia. Beragam kekayaan di Indonesia seperti :
    • Rempah-rempah di Maluku
    • Kekayaan emas di Pulau Sumatera
    • Kesuburan tanah Jawa
    • Minyak tanah
    • Karet
    • Kina
    • Bahan lapis baja
    • Dan lain-lain.
    #4. Bergabungnya Jepang dengan Jerman saat Perang Dunia ke II

    Saat perang dunia ke II, Jepang bergabung dengan Jerman untuk melawan Sekutu Amerika dan Belanda. Sehubungan dengan itu, Indonesia masih di bawah kekuasaan Kolonial Hindia-Belanda. Hal inilah yang kemudian memicu Jepang untuk segera menyerbu dan menguasai berbagai wilayah di Indonesia.

    #5. Jepang Menyebut Dirinya sebagai Saudara Tua Indonesia

    Pengakuan sebagai Saudara Tua bagi Indonesia ini merupakan salah satu bentuk propaganda Jepang untuk melegitimasi kekuasaan di Indonesia. Tentara Jepang juga mempropagandakan bahwa kedatangannya ke Indonesia untuk membebaskan rakyat dari cengkeraman penajajahan bangsa Barat.

    Selain itu juga, Jepang melalui program Pan-Asia akan memajukan dan menyatukan seluruh rakyat Asia. Untuk lebih meyakinkan rakyat Indonesia, Jepang menegaskan kembali bahwa Jepang tidak lain adalah �Saudara Tua�, sehingga Jepang dan Indonesia sama.

    B. TUJUAN PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA


      1. Indonesia dijadikan sebagai sumber dan penyuplai bahan mentah untuk kepentingan industri dan mesin perang Jepang.
      2. Posisi Indonesia yang sangat strategis dan jumlah penduduk Indonesia yang banyak dimanfaatkan sebagai tempat pemasaran hasil industri Jepang.
      3. Menjadikan Indonesia sebagai tempat mencari tenaga kerja murah untuk berbagai kepentingan Jepang. Tenaga kerja yang murah tersebut dapat dimanfaatkan Jepang untuk membantu Jepang dalam perang melawan Sekutu, sumber pendapatan ekonomi industri Jepang, dan lain-lain.
      4. Mengekspoitasi secara besar-besaran baik kekayaan SDA maupun SDM di Indonesia.

      C. PROSES PENGUASAAN KEPULAUAN INDONESIA OLEH JEPANG


      Pada Bulan Oktober 1941, Konoe Fumimaro menggantikan jenderal Hideki Tojo sebagai Perdana Menteri Perang. Pada akhir tahun 1940, untuk menguasai SDA di Asia Tenggara maka harus menghadapi Amerika, Inggris dan Belanda sekaligus.

      Kemudian Panglima Angkatan Laut Jepang yang bernama Admiral Isoroku Yamamoto mengembangkan strategi untuk mengerahkan seluruh kekuatan armadanya untuk 2 operasi besar-besaran. Seluruh potensi Angkatan Laut Jepang akan menyerang basis Armada Pasifik Amerika di Pearl Harbour di kepulauan Hawaii, kemudian serangan dilancarkan pada 7 Desember 1941. Karena penyerangan tersebut, maka pada tanggal 8 Desember 1941 Kongres Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Jepang.

      Sedangkan kekuatan Jepang kedua (sisa kekuatan Angkatan Laut) mendukung Angkatan Darat dalam Operasi Selatan yang menyerang Filipina, Malaya, Singapura, dan Jawa.

      Jepang mengarahkan serangannya ke Indonesia yang muncul dari utara dan timur. Serangan terhadap Indonesia bertujuan untuk mendapatkan cadangan logistik dan bahan industri perang (seperti minyak tanah, timah, dan aluminium). Hal itu dikarenakan persediaan minyak di Indonesia diperkirakan dapat mencukupi kebutuhan Jepang selama Perang Pasifik.

      Pada Januari 1942, Jepang mendarat di Indonesia melalui Ambon dan seluruh Maluku. Meskipun pasukan Koninklijk Nederlandsch Indisch Leger (KNIL) dan pasukan Australia berusaha mengahalangi, tapi kekuatan Jepang tidak dapat dibendung.

      Daerah Tarakan di Kalimantan Timur lalu dikuasai oleh Jepang bersamaan dengan Balikpapan pada 12 Januari 1942. Jepang kemudian menyerang Sumatera setelah berhasil memasuki Pontianak. Bersamaan dengan itu pada Februari 1942, Jepang melakukan serangan ke Jawa.

      Pada tanggal 1 Maret 1942, kemenangan tentara Jepang dalam Perang Pasifik menunjukkan kemampuan perang dalam mengontrol wilayah yang sangat luas, yaitu dari Burma (Myanmar) hingga ke Pulau Wake.

      Setelah berbagai daerah di Jawa dikuasai, selanjutnya Jepang memusatkan perhatiannya untuk menguasai tanah Jawa sebagai pusat pemerintahan Hindia-Belanda.

      Karena gencatan invasi oleh Jepang, Belanda pernah membentuk ABDACOM (American British Dutch Australian Command) yang berarti Komando Gabungan Tentara Serikat dengan pusat/markasnya di Lembang.

      Panglima dari pergerakan tersebut bernama Jenderal Sir Archhibald. Kemudian Letnan Jenderal Ter Poorten diangkat sebagai panglima perang tentara Hindia-Belanda. Sementara itu, Gubernur Jenderal Carda pada bulan Februari 1942 sudah mengungsi ke Bandung.

      Ketika Jepang mulai menguasai Jawa, ada beberapa pertempuran di Laut Jawa, diantaranya yaitu antara tentara Jepang dengan Angkatan Laut Belanda di bawah Laksamana Karel Doorman. Dalam pertempuran ini, Laksamana Karel Doorman dan beberapa kapal Belanda berhasil ditenggelamkan oleh tentara Jepang.

      Sisa-sisa pasukan dan kapal Belanda yang berhasil lolos terus melarikan diri menuju Australia. Sementara itu, pada tanggal 1 Maret 1942 Jenderal Immamura dan pasukannya mendarat di Jawa. Pendaratan tersebut dilaksanakan di tiga tempat, yakni :
      • Di Banten dipimpin oleh Jenderal Immamura sendiri.
      • Di Eretan Wetan-Indramayu dipimpin oleh Kolonel Tonishoridan.
      • Di sekitar Bojonegoro dikoordinasi oleh Mayjen Tsuchiashi.
      Ketiga tempat tersebut merupakan siasat Jepang, yang mana tempat-tempat tersebut memang tidak diduga oleh Belanda.

      Untuk menghadapi pasukan Jepang, sebenarnya sekutu sudah mempersiapkan diri dengan tentara gabungan ABDACOM dan ditambah satu kompi Akademi Militer Kerajaan dan Korps Pendidikan Perwira Cadangan di Jawa Barat.

      Sehubungan di Jawa Tengah telah disiapkan 4 batalion infanteri, sedangkan di Jawa Timur terdiri dari 3 batalion pasukan bantuan Indonesia dan 1 batalion marinir, serta ditambah dengan berbagai satuan dari Inggris dan Amerika. Meskipun demikian, tentara Jepang mendarat di Pulau Jawa dengan jumlah yang sangat besar, sehingga pasukan Belanda tidak mampu memberikan perlawanan.

      Pasukan Jepang kala itu dengan cepat menyerbu berbagai pusat kekuatan tentara Belanda di Jawa, terbukti pada 5 Maret 1942 Batavia jatuh ke tangan Jepang.

      Tentara Jepang kemudian bergerak ke arah selatan dan menguasai kota Bogor yang kala itu bernama Buitenzorg. Seiring berjalannya waktu, kota-kota lain di Jawa juga jatuh ke genggaman Jepang.

      Karena banyaknya kekalahan tersebut, maka pada tanggal 8 Maret 1942 Jenderal Ter Poorten atas nama komandan pasukan Belanda/Sekutu menandatangani penyerahan tidak bersyarat kepada Jepang yang diwakili oleh Jenderal Immamura.

      Penandatanganan tersebut berlangsung di Kalijati, Subang dan dengan demikian maka berakhirlah sudah penjajahan Belanda di Indonesia. Saat itu pula, Jepang mengambil alih penjajahan di Indonesia.

      Gubernur Jenderal Tjarda ditawan, namun Belanda segera mendirikan pemerintahan pelarian (exile government) di Australia di bawah pimpinan H.J. Van Mook.

      Baca juga : dampak pendudukan Jepang di Indonesia

      Demikianlah artikel mengenai tujuan Jepang menjajah Indonesia, proses masuknya Jepang ke Indonesia serta latar belakang pendudukan Jepang di Indonesia. Semoga dapat menambah wawasan sobat mengenai sejarah penjajahan Jepang di Indonesia.

      #Salam_Pelajar_Indonesia
      Read More
      4 Contoh Surat Pengumuman Sekolah SMP/SMA

      4 Contoh Surat Pengumuman Sekolah SMP/SMA

      4 Contoh Surat Pengumuman Sekolah SMP/SMA - Berikut terdapat 4 contoh surat pengumuman sekolah untuk kategori SMP dan SMA.

      Contoh 1


      Nomor : 351/KPS/SAR/IX/16                                 Senin, 20 September 2016
      Perihal : Pemberitahuan

      Yth.
      Alumni
      SMAN 3 Antasari Raya
      Bandar Lampung

      Kami beritahukan kepada para Alumni SMAN 3 Antasari Raya yang belum mengambil dokumen  kelulusan agar segera mengambil dokumen tersebut. Berikut ini rincian isi dokumen, waktu pengambilan, dan lokasi pengambilan.

      Isi dokumen   : Ijazah, SKHUN, Piagam Kelulusan, dan Buku Tahunan.

      Waktu pengambilan : Senin�sabtu saat jam kerja, hingga 30 November 2016.

      Lokasi pengambilan : Ruang tata usaha SMAN 3 Antasari Raya.

      Apabila sampai batas waktu yang ditentukan ada alumni yang belum mengambil dokumen miliknya, pihak sekolah tidak bertanggung jawab terhadap kerusakan atau kehilangan dokumen tersebut mengingat saat ini SMAN 3 Antasari Raya sedang dalam tahap renovasi gedung dan sedang dilakukan pembenahan ruang-ruang di sekolah.
      Demikian pemberitahuan yang kami sampaikan kepada para alumni SMAN 3 Antasari Raya. Kami harap pemberitahuan ini dapat ditindaklanjuti dengan cepat agar proses pengurusan administrasi berkas para alumni dapat berjalan lancar dan tidak terjadi kerusakan atau kehilangan pada dokumen kelulusan para alumni. Atas perhatian saudara, kami ucapkan terima kasih.


      Kepala SMAN 3 Antasari Raya

      Dr. Mahmud Samsir Alam
      NIP: 19611022 1988035 8 015

      Contoh 2


      Nomor : 297/WKPS/SAR/V/16                                               Senin, 2 Mei 2016
      Perihal : Pemberitahuan

      Kepada
      Siswa/siswi
      SMAN 3 Antasari Raya
      Bandar Lampung

      Sehubungan dengan lomba Adipura yang diikuti Kota Bandar Lampung, SMAN 3 Antasari Raya, yang menjadi salah satu sekolah yang dinilai, akan mengadakan kerja bakti membersihkan sekolah pada,

      waktu/tanggal  : 07.30�selesai/ Sabtu, 7 Mei 2016
      lokasi pelaksanaan : kelas dan pekarangan SMAN 3 Antasari Raya.

      Kami menghimbau para siswa/siswi untuk mengikuti kegiatan kerja bakti. Siswa/siswi diharapkan membawa peralatan kebersihan, seperti sapu lidi, sapu ijuk, dan kain lap, serta mengenakan seragam olahraga. Kehadiran siswa akan berpengaruh pada absensi kelas.
      Demikian pemberitahuan kami kepada siswa/siswi SMAN 3 Antasari Raya. Kami harap siswa/siswi dapat mengikuti kegiatan kerja bakti dengan baik agar kota kita dapat memenangkan piala Adipura.

      Kepala SMAN 3 Antasari Raya

      Bartolomeus Simorangkir
      NIP:196112013 1989035 8 049

      Advertisement

      Contoh 3


      Nomor : 278/KPS/SAR/IV/16                                             Sabtu, 2 April 2016
      Perihal : Pemberitahuan

      Yth.
      Bapak/Ibu /Wali Murid kelas VII dan VIII
      SMAN 3 Antasari Raya
      Bandar Lampung

      Dalam rangka pelaksanaan Ujian Nasional yang diikuti oleh murid kelas IX SMAN 3 Antasari Raya,yang diselenggarakan pada,

      hari/tanggal : senin�kamis/ 4�7 April 2016,
      waktu   : 07.30 WIB s/d selesai,

      pihak sekolah akan mengeluarkan kebijakan meliburkan kegiatan belajar mengajar bagi murid kelas VII dan kelas VIII pada tanggal tersebut karena seluruh ruang kelas di SMAN 3 Antasari Raya akan digunakan sebagai lokasi Ujian Nasional. Kegiatan belajar mengajar akan kembali diselenggarakan pada tanggal 8 April 2016.
      Demikian pemberitahuan kami kepada Bapak/Ibu/Wali murid SMAN 3 Antasari Raya. Atas perhatian Bapak/Ibu/Wali murid, kami ucapkan terima kasih.

      Kepala SMAN 3 Antasari Raya

      Dr. Mahmud Samsir Alam
      NIP: 19611022 1988035 8 015

      Contoh 4


      Nomor: 319/KPS/SAR/VIII/16                                               Sabtu, 13 Agustus 2016
      Perihal: Pemberitahuan

      Kepada
      Siswa/siswi
      SMAN 3 Antasari Raya
      Bandar Lampung

      Dalam rangka menyambut  hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-71, SMAN 3 Antasari Raya akan mengadakan upacara pengibaran bendera merah putih yang diselenggarakan pada,

      waktu/tanggal  : 07.30 WIB�selesai/ 17 Agustus 2016,
      lokasi pelaksanaan : lapangan SMAN 3 Antasari Raya,

      yang akan diikuti oleh seluruh guru, staff, dan siswa/siswi SMAN 3 Antasari Raya. Siswa/siswi diwajibkan mengenakan pakaian putih abu-abu lengkap dengan atribut topi dan dasi. Siswa dihimbau datang pukul 07.00 WIB untuk melakukan persiapan upacara.
      Demikian pemberitahuan kami kepada siswa/siswi SMAN 3 Antasari Raya. Kami harap siswa/siswi dapat hadir tepat waktu dan menggunakan atribut lengkap demi kelancaran acara. Kita semua berharap upacara HUT RI kali ini dapat berlangsung dengan tertib dan khidmat.

      Kepala SMAN 3 Antasari Raya

      Dr. Mahmud Samsir Alam
      NIP: 19611022 1988035 8 015
      Read More
      Contoh Cerita Dongeng Anak Sebelum Tidur

      Contoh Cerita Dongeng Anak Sebelum Tidur

      Contoh Cerita Dongeng Anak Sebelum Tidur - Terdapat sebuah dongeng cerita anak sebelum tidur tentang Ayam, Elang, dan Jarum Ajaib. Yuk kita baca sama-sama. :)

      Ayam, Elang, dan Jarum Ajaib


      Pada zaman dahulu kala, ada dua hewan yang saling bersahabat. Dua hewan tersebut adalah Ayam dan Elang. Mereka sangat dekat hingga terlihat seperti keluarga sendiri. Elang selalu membantu Ayam jika ayam membutuhkan bantuan. Begitu pula ayam, selalu siap menolong elang saat Elang membutuhkan pertolongan.

      Suatu hari Ayam sedang bertengger di sebuah dahan pohon. Ia memperhatikan burung-burung di langit yang berterbangan dengan bebas. �Wah, sepertinya menyenangkan bisa terbang seperti itu. Bisa bergerak bebas di antara awan-awan putih, menikmati hembusan angin yang sejuk, dan melihat pemandangan luas dari atas sana,� gumam Ayam sambil terus memperhatikan burung-burung yang terbang di langit.

      Saat Ayam asik memandangi burung-burung di langit, tiba-tiba ada satu burung yang terbang cepat ke arahnya. �Hai Yamyam. Lagi mikirin apa di sini? Kok aku lihat kamu ngelamun terus dari tadi,� ujar burung yang menghampiri Ayam. Burung itu tak lain dan tak bukan adalah Elang, sahabat Ayam. �Ah, kamu ini Lang. Aku bukannya ngelamun. Aku hanya melihat burung-burung yang terbang di langit,� ujar Ayam pada Elang.

      Belakangan ini Elang sering melihat Ayam menatap ke langit, memperhatikan burung-burung yang sedang terbang. Elang sebenarnya sudah bisa menebak alasan kenapa Ayam sering menatap ke langit, tapi untuk memastikannya, ia lalu bertanya pada Ayam. �Kamu ingin terbang ya Yam?� tanya Elang pada Ayam. �Iya, aku ingin terbang, tapi itu mustahil kan,� jawab Ayam dengan nada sedih.

      Melihat sahabatnya bersedih, Elang jadi merasa iba. Tiba-tiba Elang mempunyai sebuah ide untuk membantu sahabatnya. �Yam, aku rasa aku bisa membantumu, tapi kamu harus ikut ke sarangku,� kata Elang pada Ayam. �Wah, benar kamu bisa bantu aku? Baiklah, aku ikut,� ujar Ayam dengan semangat. Elang lalu mambawa Ayam ke sarangnya.

      Sesampainya mereka di sarang Elang, Elang lalu mengambil sebuah kotak berwarna emas yang nampaknya sangat berharga. Elang mengeluarkan benda kecil yang berkialauan keemasan  dari kotak itu. �Yam, sebenarnya benda ini hanya diperuntukkan Sang Pencipta untuk kaum kami, para burung elang. Benda ini adalah jarum ajaib yang dapat membantu kami terbang dengan mudah dan cepat sehingga kami menjadi hewan tercepat di dunia saat ini. Mungkin dengan menjahit kedua sayapmu menggunakan jarum ajaib ini , kau akan bisa terbang,� ujar Elang. Ayam yang kegiranan karena keinginannya segera terkabul terus mengangguk dengan semangat. �Iya Lang. Aku mau terbang, Lang. Tolong jahit sayapku, Lang,� ujar Ayam. Elang lalu menjahit sayap Ayam dengan jarum ajaib.

      Advertisement
      Kesaktian jarum ajaib memang tak bisa diragukan lagi. Berkat jarum sakti itu, Ayam dapat terbang seperti yang dia impikan. Tidak terbang secepat elang, tapi itu cukup baginya. �Hahaha, aku bisa terbang sekarang. Terima kasih Elang,� ujar Ayam sambil mengepakan sayapnya di udara. �Sama-sama Yam. Senang bisa membantumu. Sekarang akan ku simpan lagi jarum ajaib ini. Jarum ini tidak boleh hilang, jadi riskan kalau dibiarkan terlalu lama di luar,�  kata Elang sambil memasukkan jarum ajaib ke dalam kotak. �Baiklah, aku pulang dulu ya, Lang. Sudah tak sabar aku untuk merasakan perjalanan pulang sambil terbang bebas di angkasa. Sekali lagi terima kasih Elang sahabatku.� Ayam pun pamit dan pulang menuju sarangnya.

      Sesampainya di sarang, Ayam menunjukkan kemampuan terbangnya kepada saudara-saudaranya dan menceritakan bagaimana ia mendapatkan kemampuan terbang itu. Saudara-saudara Ayam terkesima dengan kemampuan terbangnya. Mereka lalu membujuk Ayam agar menjahit sayap mereka dengan jarum ajaib agar mereka bisa terbang seperti dirinya. Ayam tidak mampu menolak permintaan saudara-saudaranya. Ia ingin saudara-saudaranya juga dapat terbang sepertinya.

      Keesokan hari, Ayam terbang menuju sarang Elang. Saat tiba di sarang Elang, ia melihat sarang tersebut sedang kosong. �Sepertinya Elang sedang mencari makan. Hmm, aku tunggu dia pulang atau aku cari sendiri jarum itu ya?� Ayam pun menunggu, namun Elang tak kunjung pulang. Karena sudah semakin tidak sabar, Ayam lalu masuk ke sarang Elang dan mengambil jarum ajaib itu. Ia sudah melihat tempat Elang menyimpan kotak berisi jarum ajaib, jadi dengan mudah ia bisa mendapatkan jarum ajaib yang disimpan Elang. �Elang itu sahabatku yang baik. Mungkin dengan kupinjam jarum ini sebentar dia tidak akan marah,� pikir Ayam.  Ayam lalu mengambil jarum ajaib itu tanpa izin dan membawanya pulang.

      Di tengah perjalanan pulang, mendung menghadang perjalanan Ayam. Namun, karena Ayam sudah tidak sabar ingin menjahit sayap saudara-saudaranya, ia terus terbang menembus awan gelap. Saat terbang di bawah awan gelap, tiba tiba, �JLEGER!� sebuah petir menyambar Ayam. Ayam pun tak sadarkan diri dan meluncur ke tanah. Jarum ajaib yang dibawanya pun terjatuh.

      Sementara itu, Elang yang baru pulang mencari makan mendapati kotak tempat jarum ajaib tergeletak di depan sarangnya. Ia dengan panik mencari-cari jarum ajaib di sekitar sarangnya, namun hasilnya nihil. Ia lalu mempunyai firasat tentang makhluk yang mengambil jarum ajaib itu. �Ayam, ini pasti ulahmu,� ujarnya dengan geram. Elang lalu terbang menelusuri jejak kepulangan Ayam ke sarangnya.

      Ayam yang pingsan saat tersampar petir lalu bangun. Ia merasakan sakit di sekujur tubuhnya, khususnya di bagian sayap. Ia mencoba mengepakkan sayapnya, tapi sayap itu kembali tak berfungsi. Kemampuan terbangnya hilang akibat tersambar petir. Lalu ia teringat jarum ajaib yang ia bawa. Ia berpikir, dengan menjahit sayapnya lagi kemampuan terbangnya akan kembali. Namun ia tak dapat menemukan jarum ajaib itu. Dia mencari ke sama kemari, tapi tetap tidak ada hasil. Dia tak sadarkan diri saat tersambar petir, jadi ia tidak tahu ke mana arah jarum itu jatuh. 

      Saat Ayam sibuk mencari jarum ajaib, Elang tiba-tiba meluncur dengan sangat cepat ke arahnya. �Ayam, kamu yang mengambil jarum ajaibku tanpa izin? Jawab!� tanya Elang pada Ayam dengan geram. Ayam, yang tidak bisa mengelak, mengakui perbuatannya. �I..iya Lang, aku yang mengambil jarum itu. Maafkan aku Lang,� ujar Ayam sambil terbata-bata. �Sekarang kembalikan jarum ajaib itu padaku,� pinta Elang. Sambil menunduk, Ayam menjawab permintaan Elang, �M..maaf Lang. Jarum ajaib itu hilang saat aku terjatuh. Aku berjainji akan menemukannya, Lang. Aku akan mencari sampai kapan pun.� Elang, yang semakin geram karena jarum ajaibnya hilang, menerima janji dari Ayam. �Aku akan memegang kata-katamu, Yam. Kau akan mencari jarum itu hingga ketemu. Kalau kau tidak menemukannya, anak-anakmu, cucu-cucumu, dan seluruh keturunanmu akan mencari jarum ajaib itu hingga ketemu. Aku juga akan terus menagih janjimu. Kalau kau belum juga menepati janjimu, anak-anakku, cucu-cucuku, dan seluruh keturunanku akan terus menagih janjimu.�

      Sejak saat itu hingga kini, setiap melihat ayam di wilayahnya, elang selalu menyambar ayam dan membawa ke sarangnya untuk menagih janji ayam mengembalikan jarum emas ajaib milik kaum elang. Itu pula yang membuat ayam selalu mengais-ngais tanah saat sedang mencari makan. Ayam mengais-ngais tanah untuk mencari jarum ajaib dan berharap akan menemukan jarum emas ajaib milik kaum elang yang dihilangkannya dulu.
      Read More